Find Us On Social Media :

6 Tanda Bahaya Anak yang Menjalani Isolasi Mandiri, Harus Dibawa ke Rumah Sakit

Isolasi mandiri pada nak yang positif terpapar Covid-19.

GridHEALTH.id - Isolasi mandiri wajib dilakukan bagi siapa saja yang positif terpapar virus corona (Covid-19), termasuk juga anak-anak.

Isolasi mandiri merupakan cara penyembuhan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

Sebab dengan isolasi mandiri pasien bisa meminimalisir risiko penularan penyakitnya pada orang lain.

Apalagi dijelaskan pada laman who.int (9/7/2020), dalam artikel berjudul "Coronavirus disease (Covid-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 itu ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Selain itu, isolasi mandiri yang dijalankan oleh pasien Covid-19 ini pun harus dengan pengawasan.

Baik itu tim medis faskes setempat, satgas Covid-19 setempat, dan tentunya keluarga.

Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi pada pasien isolasi mandiri.

Terlebih jika pasien isolasi mandiri tersebut masih anak-anak.

Baca Juga: PPKM Masih Dilanjutkan Meski Banyak Daerah Turun Level, Menteri Luhut Minta Mereka yang Terjangkit Masuk Tempat Isolasi yang Disediakan Pemerintah Untuk Kurangi Angka Kematian

Dijelaskan dr. Galih Herlambang, Sp.A, bahwa secara umum syarat anak untuk menjalani isolasi mandiri sama dengan syarat orang dewasa.

Namun dokter spesialis anak di RS PKU Wonosobo itu menegaskan supaya orangtua memastikan jika gerak anak masih aktif dan ada seseorang yang merawatnya di rumah.

"Bagaimanapun anak masih bergantung dengan pengasuh atau orang tua," ujarnya dalam Youtube PKU WONOSOBO, dilansir dari TribunWow (30/8/2021).

Tatacara isolasi mandiri juga sama seperti yang dilakukan pada orang dewasa.

Pada prinsipnya yaitu untuk mencegah penularan, menjaga imunitas dengan makanan bergizi dan istirahat cukup, dan mengawasi selalu perkembangan kesehatannya.

Di sini peran penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anaknya.

"Boleh dalam satu kamar, terutama kamar dengan ventilasi yang baik," jelasnya.

Pengasuh juga perlu memperhatikan protokol kesehatan saat harus mengawasi anak dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.

Jika harus bersentuhan dalam merawat anak dengan Covid-19 bisa dipertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan.

Jika tidak bisa segera cuci tangan setelah bersentuhan dan jangan menyentuh area wajah sebelumnya.

Kemudian ada juga beberapa tanda darurat pada pasien Covid-19 pada umumnya yang mesti diketahui

Ada beberapa tanda darurat pada pasien Covid-19 pada umumnya seperti Sesak napas, Mengalami nyeri dada atau tekanan di dada, serta Demam tinggi yang tidak membaik lebih dari tiga hari.

Baca Juga: Mereka yang Jalani Isoman Perlu Mengonsumsi Produk Kesehatan Memadai

Dia juga menjelaskan bahwa ada tanda bahaya yang bisa terjadi pada anak yang menjalani isolasi mandiri, yaitu:

1. Anak susah makan dan minum

2. Kesulitan napas.

- Untuk bayi, frekuensi napas 60 kali per menit.

- Untuk usia 1 hingga 5 tahun frekuensi napas di atas 50 kali per menit.

- Untuk usia lebih dari 5 tahun di atas 30 kali per menit

3. Anak mengalami kejang

4. Hidung kembang kempis

5. Kesadaran anak menurun, ditandai dengan bingung atau sangat mengantuk

6. Kulit membiru

Jika anak perlu mendapat perawatan di rumah sakit, dia menyebut anak boleh didampingi dengan orang tua.

"Untuk anak dan lansia itu ada pertimbangan khusus untuk didampingi, karena anak itu kan masih sangat tergantung dengan orang tua," jelasnya.(*)

Baca Juga: Vitamin D 1000 – 5000 IU per Hari, Rekomendasi Perkumpulan Dokter Kandungan (POGI), Pada Ibu Hamil Terpapar Covid-19

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL