Di situ ilmuwan mengambil rotifera beku dan mencairkannya dengan perlahan, hingga rotifera mulai menjalani hidup mereka lagi, termasuk reproduksi aseksual khas mereka.
Dibalik kesuksesan itu ternyata rotifera tersebut dalam keadaan mati suri yang disebut cryptobiosis.
Kepada Live Science ,penulis utama Stas Malavin, seorang peneliti di Institut Masalah Fisika dan Biologi Rusia di Ilmu Tanah mengatakan “Mereka menangguhkan metabolisme mereka dan mengakumulasi senyawa tertentu seperti protein pendamping yang membantu mereka pulih dari kriptobiosis ketika kondisinya membaik.”
Baca Juga: Kiat Praktis dan Efektif Merawat Kulit Wajah Bagi Penyintas Covid-19
Untuk mempelajari rotifera, para ilmuwan menggali hingga 11,5 kaki, untuk mengekstrak sampel tanah utuh, yang berusia sekitar 24.000 tahun, menurut penanggalan karbon.
Setelah membiarkan tanah mencair dengan media khusus untuk membantu membangunkan rotifera, para ilmuwan dengan cepat kehilangan jejak makhluk mikroskopis mana yang tua dan mana yang merupakan keturunan baru.
Hal ini terjadi karena rotifera bereproduksi dengan menciptakan klon yang tepat dari diri mereka sendiri secara aseksual.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala 2 Kali Lipat Lebih Tinggi Alami Kerusakan Ginjal, Studi