Find Us On Social Media :

Mengobati MERS-CoV, Penyakit Infeksi Pernapasan Karena Virus Corona

MERS- CoV juga disebabkan oleh virus corona.

Sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom Saluran Pernapasan Akut yang berat dengan gejala awal yang paling sering ditemukan: demam (98%), menggigil (87%), batuk (83%), dan sesak (72%).

Beberapa kasus juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah. Kebanyakan kasus MERS disertai komplikasi yang parah, seperti pneumoni dan gagal ginjal.

Sekitar 3-4 dari 10 pasien yang dilaporkan MERS meninggal. Sebagian besar kasus meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Mulai Tren Penggunaan Kosmetik Mineral, Ternyata Ini Manfaatnya

Baca Juga: Studi Baru di Kanada Temukan Pestisida dalam Makanan Bisa Berdampak Obesitas

Beberapa kasus yang terinfeksi memiliki gejala ringan (seperti flu) atau tanpa gejala, dan mereka sembuh.

Hingga saat ini, orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (disebut juga komorbiditas) dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih cenderung terinfeksi MERS, atau memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi.

Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, antara lain diabetes; kanker; penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala) biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari.

Dikutip dari Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI, penatalaksanaan kasus MERS meliputi hal-hal sebagai berikut;

1. Orang yang dicurigai terinfeksi MERS-Cov harus masuk ke dalam ruang perawatan isolasi selama munculnya gejala hingga 24 jam setelah gejala hilang.

2. Tidak ada pengobatan antiviral yang spesifik bagi penderita MERS-Cov.