GridHEALTH.id - Para peneliti dari McMaster University-Canada dalam sebuah studi baru secara mengkhawatirkan menemukan bahwa pestisida-klorpirifos yang umum digunakan dalam pertanian sebagian bertanggung jawab atas epidemi obesitas global.
Tim studi dari Pusat Penelitian Metabolisme, Obesitas dan Diabetes Universitas dan juga Divisi Endokrinologi dan Metabolisme-Departemen Kedokteran, menemukan bahwa klorpirifos, yang sudah dilarang untuk digunakan pada makanan di Kanada tetapi disemprotkan secara luas pada buah-buahan dan sayuran di banyak negara lain, memperlambat pembakaran kalori dalam jaringan adiposa cokelat tikus.
Mengurangi pembakaran kalori ini, sebuah proses yang dikenal sebagai termogenesis yang diinduksi diet, menyebabkan tubuh menyimpan kalori ekstra ini, yang menyebabkan obesitas.
Studi ini juga menemukan bahwa klorpirifos juga mengarah pada perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol (Non-alcoholic Fatty Liver Disease/AFLD) dan resistensi insulin.
Biasanya obesitas dihasilkan dari ketidakseimbangan kalori antara asupan energi, penyerapan dan pengeluaran.
Pada hewan pengerat dan manusia, termogenesis yang diinduksi diet berkontribusi pada pengeluaran energi dan melibatkan aktivasi jaringan adiposa cokelat (brown adipose tissue/BAT).
Baca Juga: Luka Diabetes 'Basah' dan 'Kering' Berisiko Timbulkan Komplikasi Parah yang Disebut Gangren
Tim peneliti berhipotesis bahwa racun lingkungan yang biasa digunakan sebagai aditif makanan atau pestisida dapat mengurangi thermogenesis BAT melalui penekanan uncoupling protein 1 (UCP1) dan ini dapat berkontribusi pada pengembangan obesitas.