Find Us On Social Media :

Mengobati Campak Jerman, Penyakit Menular Akibat Infeksi Virus

Gejala ringan campak Jerman dapat dikelola dengan istirahat di tempat tidur dan obat-obatan untuk demam.

GridHEALTH.id - Rubella atau campak Jerman atau German measles adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus.

Kebanyakan orang yang terkena Rubella biasanya memiliki penyakit ringan, dengan gejala yang dapat berupa demam ringan, sakit tenggorokan, dan ruam yang dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Tetapi Rubella dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir yang serius pada bayi yang sedang berkembang jika seorang wanita terinfeksi saat dia hamil.

Perlindungan terbaik terhadap Rubella adalah vaksin MMR (measles-mumps-rubella).  Ini melindungi terhadap tiga penyakit: campak, gondok, dan rubella.

Vaksin MR merupakan pengganti vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat.

Program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai wujud upaya pengendalian penyakit menular campak dan Rubella.

Baca Juga: Mengenal Gejala Campak Jerman, Penyakit Menular Akibat Virus

Baca Juga: Terapi Plasma Konvalesen Berpotensi Berbahaya Bagi Pasien Covid-19, Bisa Sebabkan Cedera Akut Paru Anak yang telah mendapat imunisasi vaksin MMR masih perlu mendapat vaksin MR untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan Rubella. Vaksin MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun.

Tak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa juga dapat diberikan vaksin ini, Pada wanita misalnya, vaksin MR yang diberikan sebelum mereka hamil dapat mencegah terjadinya keguguran atau cacat pada bayi.

Penting diketahui, Rubella menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Juga, jika seorang wanita terinfeksi Rubella saat dia hamil, dia dapat menularkannya kepada bayinya yang sedang berkembang dan menyebabkan bahaya serius. 

Seseorang dengan Rubella dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain hingga satu minggu sebelum ruam muncul, dan tetap menular hingga 7 hari setelahnya.

Namun, 25% hingga 50% orang yang terinfeksi Rubella tidak mengalami ruam atau memiliki gejala apa pun, tetapi mereka tetap menularkannya kepada orang lain.

Orang yang terinfeksi Rubella harus memberi tahu teman, keluarga, dan orang yang bekerja dengan mereka, terutama wanita hamil, jika mereka menderita Rubella.

Tidak ada obat khusus untuk mengobati rubella atau membuat penyakit ini hilang lebih cepat. Dalam banyak kasus, gejalanya ringan.

Dan gejala ringan dapat dikelola dengan istirahat di tempat tidur dan obat-obatan untuk demam, seperti asetaminofen.

Baca Juga: Pejabat dan Publik Figur Indonesia Sibuk Berharap Vaksin Dosis Ketiga, The Lancet Malah Sebutkan Vaksin Penguat Tidak Dibutuhkan Masyarakat Umum

Baca Juga: Gejala Campak Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui OrangtuaJika orangtua khawatir tentang gejala campak, terutama pada anaknya, segera hubungi dokter.

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL