Adapun beberapa gejala yang memperlihatkan peningkatan gula darah di antaranya tubuh terasa lemas, sering merasa haus, penglihatan buram, sakit kepala, kesemutan, dan nyeri pada bagian perut.
Penyakit diabetes pada orang yang mengalami fenomena fajar sering kali bertambah parah seiring berjalannya waktu. Fenomena fajar kerap dianggap sebagai indikator bahwa penyakit diabetes yang diidap semakin berkembang.
Dokter umumnya akan membuat rekomendasi untuk mengubah rejimen pengobatan yang dapat membantu kita menghindari hiperglikemia di pagi hari atau saat bangun tidur.
"Gula darah tinggi di pagi hari umumnya dapat diatasi dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, dan penyesuaian dalam pengobatan," kata Barrera.
Berikut beberapa cara untuk menghindari fenomena fajar agar tak terbangun pada jam 3 pagi:
1. Hindari atau batasi asupan karbohidrat di malam hari.
2. Lakukan olahraga sebelum tidur, seperti berjalan kaki setelah makan malam.
3. Beri jeda waktu yang cukup lama antara waktu makan terakhir dan waktu tidur.
Baca Juga: Gula Dalam ASI Dapat Menggantikan Antibiotik Yang Membantu Mengobati Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
"Orang yang mengalami fenomena fajar juga disarankan untuk mengonsumsi insulin sebelum tidur," kata Barrera. Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai permintaan dokter agar tidak menimbulkan efek negatif. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL