"Wanita mengalami masa haid, hamil, melahirkan hingga menopause. Hormon estrogen berperan besar sehingga wanita lebih banyak mengalami bipolar dibanding pria," kata Nurmiati yang ditemui dalam acara Seminar Gangguan Bipolar dalam Kaitannya dengan pemakaian Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya di Hotel JW Marriott, dikutip dari Kompas (18/06/2014).Gangguan bipolar juga disebut bersifat kronik, serius dan sering berpotensi fatal yang mengakibatkan kecelakaan.
Angka kematian akibat gangguan bipolar 2-3 kali lebih tinggi daripada skizofrenia dan angka kematian ini meningkat terkait dengan komorbiditas penggunaan zat dan penyakit medis lainnya, tetapi penyebab kematian terbanyak akibat bunuh diri.
Meski bersifat seumur hidup, kita bisa mengatur kestabilan dari mood serta gejala lainnya dengan mengikuti sejumlah perawatan intensif.
Baca Juga: Jangan Aplikasikan Tabir Surya Pada Bayi, Ini Alasan Kesehatannya
Baca Juga: Penyebab Komplikasi Diabetes Seringnya Akibat Ketidakmampuan Mengelola Kadar Gula Darah
Para pengidap gangguan bipolar umumnya akan mendapatkan perawatan berupa obat-obatan dan psikoterapi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL