Find Us On Social Media :

Efek Somogyi dan Fenomena Fajar Pada Penyandang Diabetes, Apa Bedanya?

Fenomena fajar dan efek somogyl sama-sama menunjukkan sering kencing, terutama di malam hari.

Jika menyandang diabetes, tubuh  tidak melepaskan lebih banyak insulin untuk mengimbangi kenaikan gula darah di pagi hari. Disebut fenomena fajar, karena biasanya terjadi antara pukul 3 pagi hingga 8 pagi. Fenomena fajar terjadi pada hampir semua orang dengan diabetes. Namun ada beberapa cara untuk mencegahnya, antara lain:

-  Jangan makan karbohidrat sebelum tidur.

-  Ambil insulin sebelum tidur, bukan lebih awal di malam hari.

-  Tanyakan kepada dokter tentang menyesuaikan dosis insulin atau obat diabetes lainnya.

- Gunakan pompa insulin semalaman. Efek Somogyi juga menyebabkan tingginya kadar gula darah di pagi hari. Tetapi biasanya terjadi ketika kita mengonsumsi terlalu banyak atau terlalu sedikit insulin sebelum tidur, atau saat melewatkan camilan malam hari. Ketika itu terjadi, gula darah turun tajam dalam semalam. Tubuh  merespons dengan melepaskan hormon yang bekerja melawan insulin. Itu berarti kita akan memiliki terlalu banyak gula darah di pagi hari. Ini juga disebut hiperglikemia rebound. Dokter akan ingin mencari tahu mengapa kita terbangun dengan gula darah tinggi sebelum mereka memberi tahu kita cara mengobatinya.

Ini berarti mereka akan meminta kita untuk menguji gula darah di tengah malam, sekitar pukul 2 atau 3 pagi, selama beberapa malam.

Baca Juga: Trik Menyimpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Layu dan Busuk

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Daun Kemangi yang Khasiatnya Bikin Kaget

Jika level selalu rendah selama waktu itu, itu mungkin efek Somogyi. Jika tidak, kemungkinan besar fenomena fajar. Mengetahui mana yang terjadi akan membantu dokter membuat rencana untuk mengatasinya. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL