Find Us On Social Media :

Anies Baswedan; Dunia Tercengang Lihat Penanganan Covid-19 di Indonesia, Epidemiolog hingga Satgas; Hati-hati Gelombang Ketiga

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ungkap bahwa pengangangan Covid-19 di Indonesia membuat dunia tercengang

GridHEALTH.id - Kasus Covis-19 di DKI Jakarta dikalim sudah mulai terkendali, bahkan sudah tidak ada zona merah di provinsi tersebut.

Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa sudah tidak ada antrean pasien Covid-19 di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit rujukan maupun non-rujukan Covid-19 di Jakarta.

Baca Juga: Anies Baswedan Beri Kabar Gembira! Kasus Covid-19 di Jakarta Makin Terkendali, Sekolah Tatap Muka Akan Dilaksanakan Setiap Hari

"DKI Jakarta sudah turun Covid-19-nya, tidak ada lagi antrean di rumah sakit," ujar Riza dikutip dari Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dunia internasional tercengang melihat penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Dapat Telepon untuk Cek Status Vaksinasi Covid-19? Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penipuan: 'Mohon Diabaikan!'

"Hari ini dunia menengok ke Indonesia dengan rasa cengang, betapa kita bisa menjalani masa ujian (lonjakan kasus Covid-19) kemarin dengan baik," ujar Anies saat pidato dalam upacara peringatan Rapat Raksasa Ikada ke-76, Senin (20/9/2021).

Sementara itu, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan agar masyarakat berhati-hati akan kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.

Menurutnya, gelombang ketiga Covid-19 sangat mungkin terjadi.

Hal ini diakibatkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia belum memiliki imunitas untuk melawan infeksi virus.

Baca Juga: Disebut Bukan Ibu Sejati Usai Operasi Sesar, Cherly Juno: 'SC atau Normal, Keduanya Taruhan Nyawa Kok'

"Dalam artian imunitas itu dari vaksin, vaksinasi dosis penuh, apapun vaksinnya. Ini kan 80 persenan (masyarakat) masih rawan karena belum mendapat vaksin," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Dicky menuturkan, adanya varian-varian baru Covid-19 juga sangat rawan memunculkan kembali gelombang ketiga.

“Ini yang harus dipahami dan tidak ada negara yang meskipun vaksinasinya sudah lebih dari 60 % bisa menghindari gelombang ketiga, sulit,” ujarnya.

Dicky menjelaskan, potensi gelombang ketiga infeksi bersifat dinamis.

“Dulu saya memprediksi Oktober, tapi ini berubah lagi, mundur lagi, jadi Desember. Desemberpun gelombangnya menurun juga, merendah, nggak sebesar seperti prediksi sebelumnya,” tutur dia.

“Prediksi-prediksi ini tidak statis, dinamis banget. Artinya semakin kita konsistem, semakin disiplin dalam memberikan intervensi, termasuk capaian vaksinasi, ini akan membuat potensi (gelombang ketiga) itu semakin jauh atau mengecil tapi tetap ada, jauh mengecil,” tambah dia.

Baca Juga: Pengobatan Infeksi Lambung Gastritis, Bisa dengan Obat Bebas, Utama Perubahan Gaya Hidup

Sementara saat ini, Dicky mengatakan, dalam prediksi terakhir sesuai dengan perkembangan situasi terkini mundur ke Desember.

Dicky menilai, jika terjadi gelombang ketiga Covid-19, diharapkan tidak akan sebesar gelombang sebelumnya.

“Kecuali kalau ada varian yang jauh lebih hebat atau setidaknya seperti varian Delta, itu bisa sama (gelombang infeksinya),” ucapnya.

Terkait antisipasi, lanjut Dicky, dapat dilakukan dengan memperketat pintu-pintu masuk di Indonesia.

Baca Juga: Vaksinasi Lebih dari 60 Persen Sulit Redam Gelombang 3, Kini 80 Persen Masyarakat Indonesia Masih Rawan, Apalagi Ada Varian Mu

Baca Juga: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Terjadi Desember, Saat Ini Memang Tengah Melandai

Senada dengan Dicky, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan agar masyarakat terus berhati-hati.

"Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak menyusul third wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan," kata Wiku dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden. (*)

#hadapicorona