GridHEALTH.id - Penyandang diabetes berisiko lebih tinggi mengalami banyak masalah terkait kesehatan kaki, termasuk amputasi kaki.
Menurut penjelasan di laman WebMD (8/2/2021), ada dua kondisi diabetes yang meningkatkan seseorang berisiko tinggi harus menjalani diabetes,yakni penyakit arteri perifer (PAD) dan neuropati diabetik.
PAD sendiri adalah kondisi ketika arteri yang membawa darah ke kaki menyempit sehingga memicu munculnya bisul (luka terbuka) dan infeksi.
Sementara neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang bisa membuat penyandang diabetes mati rasa.
Baca Juga: Sarwendah Tak Gengsi Nyuci Baju Sendiri dengan Tangan, Kulitnya pun Tetap Mulus
Akibatnya mereka tidak akan merasa sakit ketika adanya luka. Sehingga bisa membuat luka yang ada menjadi lebih buruk dan terinfeksi.
Ketika luka diabetes terinfeksi, itu tidak akan mudah untuk disembuhkan.
Pada kasus infeksi serius yang disebut gangren, yakni kondisi yang mengacu pada kematian jaringan.
Dokter hanya dapat mengobati infeksi atau gangren yang terjadi dengan mengamputasi, atau mengangkat, area yang terkena.
Hal ini tentu menjadi kondisi yang paling ditakuti oleh penyandang diabetes.
Karenanya agar risiko tersebut tidak terjadi, mereka perlu melakukan pencegahan amputasi kaki ini sedini mungkin.
Terlebih mencegah amputasi kaki diabetes ini sangat bisa untuk dilakukan.
Baca Juga: Cara Merawat Luka Diabetes Bernanah Karena Infeksi, Bisa Saja Perlu Digips