1. Asupan nutrisi tidak adekuat
Anak dengan KJB mudah lelah, sering terhenti bila makan/minum bahkan sejak bayi, sehingga asupan nutrisi tidak sesuai kebutuhannya.
Selain itu, anak dengan KJB sering mengalami inflamasi/infeksi yang menyebabkan nafsu makan menurun.
Anak dengan KJB yang mengalami gagal jantung pun asupan cairannya dibatasi.
2. Kebutuhan nutrisi meningkat
Anak dengan KJB memiliki metabolisme basal lebih tinggi, terutama pada saat aktif atau menangis sehingga kebutuhan nutrisinya meningkat.
Baca Juga: Singapura Darurat, Kasus Covid-19 Meledak Terus Hingga Pecahkan Rekor Baru
Anak dengan KJB sering mengalami inflamasi/infeksi yang menyebabkan kebutuhan gizi meningkat.
3. Penyerapan nutrisi pada usus terganggu
Anak dengan KJB seringkali mengalami gangguan penyerapan nutrisi pada usus.
Risiko Stunting pada Anak dengan KJB
Akibat ketiga hal itulah anak dengan KJB bisa mengalami malnutrisi seperti gizi kurang/buruk dan/atau stunting.
Selain itu, kognitifnya pun bisa terganggu, dan tahan tubuhnya rendah sehingga mudah sakit.
Serta prognosis PJB buruk, seperti memperparah kerusakan otot jantung, komplikasi lebih tinggi jika dilakukan operasi jantung, sampai penyembuhan luka lebih lama.