GridHEALTH.id - Diare adalah salah satu penyakit pencernaan yang umum dialami oleh bayi maupun orang dewasa di dunia.
Bayi yang baru lahir memang sering buang air besar, apalagi setelah menyusui.
Namun perlu diperhatikan lebih lanjut, jika terjadi perubahan, misalnya saja fesesnya berair atau waktu buang airnya jadi lebih sering dari biasanya.
Baca Juga: Harus Tahu, Ternyata Ini 6 Penyebab Diare Sering Terjadi di Pagi Hari
Penyakit infeksi pencernaan ini, umumnya tidak berlangsung lama dan akan hilang sendiri.
Melansir Kompas.com (09/10/2021), terdapat beberapa penyebab bayi mengalami diare, di antaranya:
1. Disebabkan karena virus rotavirus, enterovirus, dan flu perut
2. Infeksi karena bakteri E.Coli, salmonela, campylobacter, dan shigella
3. Infeksi akibat parasit seperti giardiasis dan kriptosporidiosis
Baca Juga: Mencegah Dehidrasi Jadi Kunci Pengobatan Mengatasi Diare Pada Anak
Dikutip dari Verywell Family, bayi yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan dari tubuhnya. Kondisi ini bisa menyebabkan mereka mengalami dehidrasi.
Baca Juga: Mengatasi Diare Dengan Daun Salam Ternyata Bisa, Begini Caranya
Dehidrasi pada bayi baru lahir dan anak kecil dapat terjadi dengan sangat cepat, sehingga orang tua harus dengan bijak memperhatikan tanda-tandanya.
1. Terdapat kurang dari enam popok basah sehari
2. Mulut dan bibir bayi jadi lebih kering
3. Air mata yang keluar saat menangis lebih sedikit
4. Hilangnya nafsu makan atau minum susu
5. Munculnya cekungan di bawah mata
6. Menjadi lebih mudah tersinggung
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan selagi merawat bayi yang mengalami diare dan menjaganya agar tetap terhidrasi, selama di rumah.
Tetap memberinya ASI
Baca Juga: Gula Dalam ASI Dapat Menggantikan Antibiotik Yang Membantu Mengobati Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
Meskipun nafsu makannya menurun, namun ibu harus tetap memberikan ASI kepada bayi yang sedang diare, agar tidak semakin banyak cairan yang keluar dari tubuhnya.
ASI mengandung cairan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk menggantikan apa yang hilang karena diare.
Selain itu, di dalam ASI juga ada antibody yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit.
Sering ganti popok bayi
Popok yang kotor dapat membuat kulit bayi yang terkena diare iritasi dan menyebabkan ruam popok. Jadi, sering-seringlah mengganti popok yang sudah basah dan kotor. Usahakan untuk tetap menjaga tubuh bayi selalu bersih dan kering.
Baca Juga: Sering Disebabkan Oleh Ruam Popok, Kenali Penyebab Dini Infeksi Jamur Organ Intim Bayi
Perhatikan kebersihan
Dalam beberapa kasus, diare bisa menular dan menyebar ke orang lain. Sehingga, segera cuci tangan setelah mengganti popok anak atau menggunakan kamar mandi. Selalu ingatkan anggota keluarga untuk melakukan hal yang sama.
Kapan harus ke dokter?
Perlu diingat, diare juga bisa berbahaya jika bayi mengalami dehidrasi dan berat badannya turun drastis. Hubungi dokter jika muncul gejala tertentu, seperti demam yang disertai diare atau ada darah di fesesnya.
Selain itu, perhatikan apakah bayi nampak kesakitan, tidak makan dengan baik, sangat mengantuk, diare tidak berhenti lebih dari 24 jam, dan muncul tanda-tanda dehidrasi yang parah.