Find Us On Social Media :

8 Komplikasi Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes Tidak Diobati

Bahaya hiperglikemia yang tidak diobati pada penyandang diabetes.

GridHEALTH.id - Hiperglikemia merupakan kondisi ketika gula darah pada tubuh tinggi diatas normal.

Kondisi ini sering sekali dialami penyandang diabetes, baik tipe 1 dan 2 dan harus dicegah atau diobati sedini mungkin.

Diuraikan pada laman WebMD (15/5/2021), ada dua jenis hiperglikemia yang umumnya terjadi.

1. Hiperglikemia puasa.

Ini adalah gula darah pada penyandang diabetes yang lebih tinggi dari 130 mg/dL (miligram per desiliter) setelah tidak makan atau minum setidaknya selama 8 jam.

2. Hiperglikemia postprandial atau setelah makan.

Ini adalah gula darah yang lebih tinggi dari 180 mg/dL 2 jam setelah penyandang diabees makan. 

Hiperglikemia pada penyandang diabetes tersebut perlu diwaspadai.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes

Sebab gula darah tinggi yang sering atau berkelanjutan pada penyandang diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, dan beberapa organ lainnya yang serius.

Pada penyandang diabetes tipe 1 rentan terhadap penumpukan asam dalam darah yang disebut ketoasidosis.

Pada penyandang diabetes tipe 2 atau jika orang yang berisiko untuk itu, gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kondisi yang berpotensi mematikan di mana tubuh tidak dapat memproses gula.

Ini disebut sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNS). 

Penyandang diabetes akan buang air kecil lebih sering pada awalnya, dan kemudian lebih jarang di kemudian hari, tetapi urin mungkin menjadi gelap dan bisa mengalami dehidrasi parah.

Sangat penting untuk mengobati hiperglikemia segera untuk membantu mencegah komplikasi.

Melansir laman Mayo Clinic (27/6/2021), komplikasi jangka panjang dari hiperglikemia yang tidak diobati diantaranya meliputi:

Baca Juga: Tanda-tanda Hiperglikemia, Ketika Kadar Gula Darah Tinggi Diatas Normal

1. Memicu penyakit kardiovaskular

2. Menyebabkan neuropati atau kerusakan saraf

3. Menyebabkan nefropati diabetik kerusakan ginjal atau gagal ginjal

4. Menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina (diabetic retinopati), yang berpotensi menyebabkan kebutaan

5. Mengaburkan lensa mata yang biasanya jernih atau katarak

6. Masalah kaki yang disebabkan oleh kerusakan saraf atau aliran darah yang buruk yang dapat menyebabkan infeksi kulit yang serius, ulserasi, dan dalam beberapa kasus yang parah, amputasi

7. Masalah tulang dan sendi

8. Infeksi gigi dan gusi (*)

Baca Juga: Penyandang Berisiko Stroke, Ikuti 6 Tips Ini untuk Menghindarinya