GridHEALTH.id - Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh tinggi diatas normal.
Hal ini dipicu karena tubuh kekurangan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Diketahui insulin sendiri adalah hormon dalam tubuh yang bekerja mengangkut glukosa ke dalam darah.
Tak heran jika hiperglikemia ini sering dikaitkan dengan penyandang diabetes karena insulin dalam tubuh mereka sangat sedikit atau bahkan berhenti memproduksi.
Seseorang dikatakan hiperglikemia jika saat berpuasa (tidak makan setidaknya selama delapan jam) glukosa darahnya berada di angka 125 mg/dL (miligram per desiliter).
Atau seseorang mengalami hiperglikemia jika glukosa darahnya lebih besar dari 180 mg/dL, satu sampai dua jam setelah makan.
Hiperglikemia jika tidak diobati dan dibiarkan dalam waktu yang lama dapat berisiko merusak saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ tubuh lainnya.
Kerusakan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Kerusakan saraf yang terjadi juga dapat menyebabkan kerusakan mata, kerusakan ginjal, dan luka yang tidak dapat disembuhkan.
Karenanya sangat penting bagi kita mengetahui tanda-tanda mengalami hiperglikemia, terutama jika kita didiagnosis positif menyandang diabetes.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Penyebab Gula Darah Naik di Atas Normal, Penyandang Diabetes Wajib Menghindarinya
Source | : | Clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar