Find Us On Social Media :

7 Atlet PON Positif Covid-19 Pulang ke Daerah Asal, Padahal Belum Selesai Isolasi di Papua

Klaster Covid-19 di PON XX Papua 2021.

GridHEALTH.id - Setidaknya ada 7 atlet di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 yang positif Covid-19 ke luar tempat isolasi sebelum masa isolasi selesai.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dilansir dari Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Menurutnya 7 atlet tersebut positif Covid-19 dan telah kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasi.

“Kami juga mengamati ada 7 atlet yang sebelumnya sudah terindentifikasi positif berhasil keluar dari tempat isolasi sebelum selesai masa isolasinya,” ucap Budi.

Lebih lanjut, dia mengatakan, 7 atlet tersebut telah berhasil pulang ke tempat asalnya, yakni 1 orang ke Tarakan, 2 orang ke Jambi, 3 orang ke Sidoarjo, 1 orang ke Yogyakarta.

Budi menyampaikan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar 7 atlet yang sudah pulang ke kota asalnya bisa kembali melakukan karantina di tempat daerahnya masing-masing.

“Dan atas arahan presiden agar 7 atlet yang keburu kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasinya ini bisa dikarantina atau diisolasi ke tempat kedatangan,” ujar dia.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Jawa Bali 11 Oktober, Indonesia Peringkat 54 dari 121 Negara, Luhut: Lebih baik dari Singapura, Malaysia, juga Thailand

Menkes Budi juga mengungkapkan, hingga Senin (11/10/2021), ada 83 orang terpapar Covid-19 dalam pagelaran PON XX Papua 2021.

Menurut Budi, penularan kasus Covid-19 terkonsenterasi di beberapa cabang olahraga (cabor), yakni cabor Yudo, Sepatu Roda, Motorcross, Panahan dan Kriket.

Ia mengatakan, penularan juga terkonsenterasi berdasarkan provinsi asal para atlet, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jambi, dan Bali.

Menkes menduga penularan terjadi di tempat penginapan.

Sebab, dalam satu kamar penginapan bisa diisi oleh 4 orang.

“Karena memang kamar yang ditempati para atlet itu satu kamar ditempati sekitar 4 orang atlet, dan saat makan dilakukan makan bersama,” ucap Budi.

Namun berkaca pada kasus tersebut, penting untuk diketahui bahwa isolasi adalah cara penyembuhan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

Isolasi bisa dijalankan oleh pasien Covid-19 bergejala ringan dan tentunya pasien yang tidak bergejala.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax, IDI; Ada Keterbatasan Dalam Efektivitasnya

Ingat pasien Covid-19 yang tidak bergejala ini yang berbahaya, berpotensi menularkan virus corona ke oranglain.

Penularan virus corona penyebab penyakit Covid-19 dijelaskan pada laman who.int (9/7/2020), dalam artikel berjudul "Coronavirus disease (Covid-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 itu ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Isolasi mandiri yang dijalankan oleh pasien Covi-19 pun harus dengan pengawasan.

Baik itu tim medis faskes setempat, satgas Covid-19 setempat.

WHO juga menyatakan bahwa orang yang terpapar virus Corona perlu melakukan isolasi selama sekitar 14 hari, baik yang mengalami gejala maupun tanpa gejala sama sekali.

Tujuannya tak lain mencegah penularan virus Corona pada orang lain.(*)

 

Baca Juga: Ketahui Bahaya Kesehatan yang Mengintai Anak yang Kecanduan Game dan Tak Berolahraga