Find Us On Social Media :

Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Sulit Diprediksi, IDI Mengakuinya, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Prokes

Gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia dinilai bakal sulit diprediksi datangnya.

GridHEALTH.id - Memprediksi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia ternyata memang sulit.

Hal ini pun diakui Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Mahesa Paranadipa Maikel MH, seperti dilansir Kompas.com (12/10/2021).

Menurutnya belum ada prediksi pasti perihal gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

Namun Mahesa mengatakan, kita masih bisa belajar dari kejadian-kejadian peningkatan kasus Covid-19 sebelum-sebelumnya.

"Jadi kami sampaikan ini bukan prediksi IDI, tapi kami menggunakan beberapa prediksi yang disampaikan oleh pakar-pakar yaitu, prediksi gelombang ketiga itu di akhir tahun (2021) ya," ujarya.

Mahesa menjelaskan, IDI tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia akan terjadi.

Sebab, belum memprediksikan varian virus corona baru jenis apa lagi yang kemungkinan bisa muncul jika terjadi penularan secara masif di masyarakat.

Baca Juga: 5 Provinsi di Indonesia dengan Kasus HIV/AIDS Terbanyak Priode Januari - Maret 2021

Penularan Covid-19 yang masif di masyarakat di saat libur panjang bisa sangat mungkin terjadi karena akan meningkatnya mobilitas atau pergerakan masyarakat untuk berlibur, berkerumun dan lalai terhadap berbagai protokol kesehatan yang ada.

Semakin banyak penularan Covid-19, maka virus SARS-CoV-2 akan semakin cepat dan mudah bermutasi, sehingga dapat membentuk varian-varian baru, di mana dikhawatirkan muncul varian yang lebih berbahaya daripada varian Delta yang ada saat ini.

Oleh karena itu, Mahesa berkata, meskipun angka kasus infeksi Covid-19 di Indonesia dilaporkan terus menurun, tetapi pemerintah sebaiknya tetap terus mengedukasi masyarakat untuk disiplin prokes dan vaksinasi.

Target vaksinasi yang diharapkan adalah 75-80 % untuk dosis ke 2, bukan hanya dosisi pertama dari seluruh populasi masyarakat Indonesia di akhir tahun 2021 ini.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tidak diberlakukannya pelonggaran-pelonggaran protokol kesehatan dan tetap dilakukan perketatan pengawasan di wilayah-wilayah wisata yang berpotensi jadi tempat terjadinya kerumunan massal.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Jawa Bali 11 Oktober, Indonesia Peringkat 54 dari 121 Negara, Luhut: Lebih baik dari Singapura, Malaysia, juga Thailand

"Tapi kita berharap tidak ada gelombang ketiga ya, menghadapi gelombang pertama dan kedua saja kita sudah kewalahan," ujarnya.

Sementara itu, menurut data terakhir penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia memang semakin melandai.

Dilansor dari laman covid19.go.id, hingga Selasa (12/10), terdapat tambahan 1.261 kasus baru Covid-19 di Indonesia sehingga totalnya menjadi 4.229.813.

Jumlah yang sembuh bertambah 2.130 orang sehingga menjadi sebanyak 4.065.425 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal bertambah 47 orang menjadi sebanyak 142.763 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 21.625 kasus, berkurang 916 kasus aktif dibanding sehari sebelumnya.(*)

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax, IDI; Ada Keterbatasan Dalam Efektivitasnya