Kontaminasi BPA dapat membahayakan ibu hamil, karena mengganggu kerja endokrin, dan mampu untuk meniru hormon estrogen.
Pada laporan yang terbit pada tahun 2008 oleh Program Toksikologi Nasional AS menemukan bahwa adanya efek pada otak, perilaku, dan kelenjar prostat pada janin, bayi serta anak-anak akibat paparan BPA yang masuk melalui plasenta, ASI, pemberian susu botol, dan pemberian makanan atau minuman yang telah terkontaminasi BPA.
"Menurut studi, pemaparan BPA pada fase kehamilan (gestasional) di mana paparan BPA pada masa ibu hamil, maka ini akan berefek terhadap anaknya. Di mana anaknya akan mempunyai gangguan perilaku dan aspek emosional yang kurang baik. (Ganguguan ini) bisa dilihat pada anak-anak di usia 3 tahun," tandasnya.
Tak hanya pada bayi, BPA juga dapat menimbulkan bahaya pada kelompok usia anak-anak, di antaranya:
- Menyebabkan gangguan tumbuh kembang, perilaku depresif, ansietas, dan hiperaktif
- Memengaruhi perilaku emosional dan kekerasan
- Memengaruhi senyawa yang dihasilkan oleh otak seperti dopamine, serotonin, acetylcholine, dan hormon thyroid (*)
Baca Juga: Jangan Gagal Fokus Oleh Isu BPA, Menurut BPOM Aman, Plusnya Ramah Lingkungan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kandungan BPA dalam Wadah Plastik Bahaya untuk Kesehatan, Kok Bisa?