Find Us On Social Media :

Pengobatan Pertusis Cukup Mudah, Menggunakan Antibiotik dan Perawatan Suportif

Pengobatan pertusis pada anak, dokter bisa memberikan antibiotik.

GridHEALTH.id - Pertusis atau batuk rejan termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak-anak.

Menurut penjelasan di kidshealth.org (2/2016), pertusis adalah penyakit infeksi pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis (atau B. pertussis).

Penyakit yang dikenal sebagai batuk 100 haru ini terutama menyerang bayi di bawah 6 bulan yang belum dilindungi oleh imunisasi, dan anak-anak berusia 11 hingga 18 tahun yang sistem imunya lemah.

Pertusis disebut sebagai batuk rejan karena batuk yang ditimbulkan cukup parah dan terkadang bisa berakhir dengan suara "rejan" saat anak menarik napas.

Dilansir dari laman lun.org (1/9/2021), pengobatan pertusis cukup mudah karena sudah tersedia dan sangat dianjurkan.

Baca Juga: Pertusis Penyebab Penyakit dan Kematian Pada Bayi, Gejalanya Sampai 2 Minggu Bahkan Lebih

Pengobatan pertusis berupa pemberian antibiotik oleh dokter.  Yang paling populer adalah azitromisin, klaritromisin dan eritromisin.

Namun jika pasien ternyata sudah menderita pertusis selama tiga minggu atau lebih, antibiotik tidak akan diresepkan karena bakteri umumnya sudah hilang dari tubuh.

Dokter uumnya akan menyarankan beberapa perawatan suportif untuk mempercepat pemulihan pertusis dan meredakan gejala yang dialami.

Perawatan suportif pertama yang bisa dilakukan pasien adalah banyak istirahat dan minum cairan.

Kemudian makan dalam porsi kecil dan sering untuk mencegah muntah yang kerap dikeluhkan.

Baca Juga: Pencegahan dan Cara Mengatasi Batuk 100 Hari Alias Pertusis, Penyakit Infeksi Serius

Rutin membersihkan rumah dari polutan seperti asap, debu, dan asap kimia juga dapat membantu untuk mencegah iritasi yang dapat memicu batuk.

Sebagai catatan, pasien pertusis sangat tidak dianjurkan minum obat batuk OTC atau obat batuk bebas yang dijual di pasaran.

Sebab obat batuk tersebut tidak efektif untuk mengobati batuk rejan.

Sementara, dalam kasus yang parah, rawat inap mungkin diperlukan untuk mengobati komplikasi.

Bayi berada pada risiko terbesar mengalami komplikasi parah saat terkena pertusis.

Karenanya jika bayi mengalami batuk rejan baiknya segera lakukan pengobatan ke dokter.(*)

Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Pertusis, Batuk 100 Hari yang Sangat Menular