GridHEALTH.id - Pertusis alias batuk 100 hari merupakan penyakit infeksi yang harus diwaspadai karena sangat menular.
Dijelaskan pada laman cdc.gov (7/8/2017), bahwa penyakit yang juga dikenal sebagai batuk rejan ini diketahui disebabkan oleh infeksi sejenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis.
Bakteri ini menempel pada silia (perpanjangan kecil seperti rambut) yang melapisi bagian dari sistem pernapasan bagian atas.
Bakteri ini melepaskan racun yang merusak silia dan menyebabkan saluran udara membengkak.
Batuk 100 hari harus diwaspadai karena sangat menular, dan hanya ditemukan pada manusia atau menyebar dari orang ke orang.
Orang dengan pertusis biasanya menyebarkan penyakitnya ke orang lain dengan batuk atau bersin atau ketika menghabiskan banyak waktu di dekat satu sama lain, di mana mereka berbagi ruang bernapas.
Banyak bayi yang terkena pertusis terinfeksi oleh kakak, orang tua, atau pengasuh yang mungkin tidak mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.
Dilansir dari laman Mayi Clinic (9/10/2019), setelah seseorang terinfeksi batuk rejan, dibutuhkan sekitar tujuh hingga 10 hari untuk tanda dan gejala muncul, meskipun terkadang bisa lebih lama.
Baca Juga: Gejala Campak Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui Orangtua
Source | : | Cdc.gov,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar