Find Us On Social Media :

Kekebalan Hibrida, Jalan Keluar Rasional dari Pandemi Covid-19

Kekebalan hibrida mampu melindungi dari segela serangan varian virus corona.

GridHEALTH.id - Tidak lama setelah negara-negara mulai gencar menjalankan program vaksinasi Covid-19 bagi rakyatnya, para peneliti mulai memperhatikan sifat unik respons vaksin dari orang-orang yang sebelumnya tertular dan pulih dari COVID-19. \

“Kami melihat bahwa antibodi mencapai tingkat astronomi yang melebihi apa yang didapatkan dari dua dosis vaksin saja,” kata Rishi Goel, seorang ahli imunologi di University of Pennsylvania di Philadelphia, yang merupakan bagian dari tim yang mempelajari kekebalan super – atau 'kekebalan hibrida'.

Baca Juga: Dermatitis Atopik Pada Bayi, Sebabkan Kulit Kemerahan dan Gatal

Studi awal orang-orang dengan kekebalan hibrida menemukan bahwa serum mereka – bagian darah yang mengandung antibodi – jauh lebih mampu menetralkan strain yang menghindari kekebalan, seperti varian Beta yang diidentifikasi di Afrika Selatan, dan virus corona lainnya.

Sedangkan individu yang divaksinasi dan belum pernah mengalami infeksi SARS-CoV-2, menjadi kebal, belum jelas apakah ini hanya karena tingginya tingkat antibodi penetralisir, atau karena sifat lainnya.

Studi terbaru menunjukkan bahwa kekebalan hibrida, setidaknya sebagian, disebabkan oleh pemain kekebalan yang disebut sel B memori.

Sebagian besar antibodi yang dibuat setelah infeksi atau vaksinasi berasal dari sel berumur pendek yang disebut plasmablast, dan tingkat antibodi turun ketika sel-sel ini mau tidak mau mati.

Baca Juga: Mengenal Gejala Norovirus, Infeksi Virus Sebabkan Gangguan Pencernaan