GridHEALTH.id - Untuk memerangi dan bisa keluar dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, semua negara di dunia bergerak bersama menegakan dua program kesehatan global.
Pertama, meneggakan protokol kesehatan ketat, tak terkecuali skrining dan testing.
Baca Juga: Dermatitis Atopik Pada Bayi, Sebabkan Kulit Kemerahan dan Gatal
Kedua, menjalankan program vaksinasi Covid-19, mulai dari suntikan pertama hingga kedua, bahkan kemungkinan akan ada suntikan ke tiga bagi seluruh warganya.
Tapi dibalik itu, ada kelompok masyarakat yang menolak vaksin.
Mereka ini dikenal dengan kelompk anti vaksin, yang sepertinya ada di setiap negara di dunia.
Pada situasi gawat pandemi Covid-19 saat ini, kelompok ini oleh banyak pihak, tak terkecuali pemerintahaan di banyak negara adalah ancaman gelobal gagalnya program vaksinasi yang imbasnya bisa membuat semakin lama saja pandemi Covid-19.
Baca Juga: Mengenal Gejala Norovirus, Infeksi Virus Sebabkan Gangguan Pencernaan
Oleh karenanya, di Malaysia, Menteri Kesehatan (Menkes), Khairy Jamaluddin, mengambil sikap tegas untuk kesuksesan program vaksinasi Covid-19 negeranya.
Menkes Khairy Jamaluddin tegas menyampikan bahwa Pemerintah Malaysia akan "terus mempersulit hidup" bagi mereka yang menolak divaksinasi Covid-19, katanya.
''Kami akan membuat hidup Anda sangat sulit jika Anda tidak divaksinasi, karena Anda memilih untuk tidak melakukannya,'' kata Menkes, dikutip dari The Star (16/10/2021).
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin menambahkan, bahwa ini tidak akan berlaku bagi mereka yang memiliki alasan medis yang sah untuk tidak divaksinasi.
Baca Juga: Konsumsi Suplemen Vitamin C Harus Tepat Agar Tak Mengganggu Lambung
''Jika Anda tidak dapat divaksinasi, tidak apa-apa. Kami akan memberi Anda pengecualian digital MySejahtera. Tetapi jika Anda tidak memvaksinasi diri sendiri karena pilihan, kami akan terus mempersulit hidup Anda," kata Khairy.
''Anda tidak bisa makan di restoran, Anda tidak bisa pergi ke pusat perbelanjaan,'' katanya setelah meresmikan Kursus Infark Miokard Akut Nasional ke-11 yang diselenggarakan di Bangsar oleh Rumah Sakit Serdang, Sabtu (16 Oktober).
Saat ditanya apakah negara akan bergerak untuk membuat vaksinasi Covid-19 wajib?
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Hingga 8 November, Presiden Jokowi Ingin Vaksin Booster Diberikan Awal 2022
Khairy mengatakan, dia akan merilis strategi pengujian nasional minggu depan, menambahkan bahwa itu akan mencakup mandat bagi orang yang tidak divaksinasi untuk menjalani tes mandiri mingguan berbayar.
''Jika Anda memilih untuk tidak memvaksinasi diri sendiri maka kami mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes rutin yang harus Anda bayar. Pesannya adalah untuk mendapatkan diri Anda divaksinasi,'' tegasnya.
Baca Juga: Waspada Bahaya Kanker Kepala dan Leher Akibat Merokok dan Malnutrisi, Dapat Merubah Bentuk Wajah
Tak hanya itu ketegasan Menkes Malaysia ini, pada Jumat (15/10) Khairy menyatakan keinginannya agar penyelidikan dan penuntutan terhadap kelompok yang divaksinasi dapat dipercepat, menurut NST, yang dilansir Wowkeren.com (19/10/2021).
Menurut menkes Malayasi ini, kementeriannya telah mengajukan beberapa laporan polisi tentang "anti-vaxxers" di Malaysia.
Bahkan secara blak-blakan, ia menyebut bahwa kelompok itu mengganggu.
Pasalnya, mereka tak hanya enggan divaksin untuk diri mereka sendiri namun juga menyebarkan berita palsu yang mana itu bisa mengancam kesehatan masyarakat.(*)
Baca Juga: Kabar Baik Pandemi Covid-19, Bulan Ini Cakupan Vaksinasi Covid-19 Indonesia Tembus 100 Juta Orang