Untuk memaksimalkan proses penyembuhan, menurut dr. Subrady, pasien pendarahan otak yang telah selesai dirawat di rumah sakit harus tetap melakukan rehabilitasi.
Rehabilitasi dilakukan untuk pemulihan kemampuan mengunyah, menelan, berjalan, berbicara, dan berbagai tahapan rehabilitasi lainnya.
“Bahkan, agar seseorang dapat kembali bekerja, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter okupasi untuk mengetahui tahapan pemulihan yang tepat, agar dapat kembali bekerja,” jelasnya.
Baca Juga: Selain Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Apel Juga Berkhasiat untuk Kecantikan Kulit
Dr. Subrady mengingatkan, pendarahan otak dapat terjadi karena adanya faktor risiko penyakit seperti darah tinggi, obesitas, kolesterol, diabetes melitus, asam urat, dan stroke yang tidak dikontrol secara rutin.
Sebelum terlambat, setiap orang sebenarnya dapat melakukan screening awal potensi penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan otak, yaitu dengan mengecek tekanan darah melalui alat pengukur tekanan darah sesaat setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas.
“Bangun tidur sebelum beraktivitas adalah waktu yang paling tepat untuk menunjukkan tekanan darah dibandingkan setelah beraktivitas,” pungkasnya.(*)
Baca Juga: Program Terapi Stroke Tukul Arwana Saat Pemulihan, Usai Operasi Pendarahan Otak Akibat Hipertensi