"Dalam distirbusi vaksin pertama kita utamakan Jawa-Bali karena 60-80 % kasus konfirmasi positif," ungkapnya.
Nadia mengatakan jika gelombang kedua dengan total kasus 54 ribu orang sebagian besar berasal dari Jawa-Bali.
Setelahnya meningkat berpindah ke luar Jawa-Bali. Karenanya pemerintah, kata Nadia harus menyelesaikan pulau Jawa-Bali terlebih dahulu. Agar mencegah penularan kasus lebih besar.
Namun Nadia juga mengatakan jika bukan berarti daerah lain tidak mendapatkan vaksinasi. Masyarakat di luar Jawa-Bali tetap menerima vaksin Covid-19.
"Kemudian 60 % vaksin pergi Jawa-Bali. Karena ini dibereskan, sedangkan 40 % ke kota lainnya. Ini semuanya sebanyak 514 kabupaten dan kota mendapatkan vaksin tersebut," katanya lagi.
Baca Juga: Vaksin Bukan Benteng Tunggal Kita, Pentingnya Rehabilitasi Medik Pasca Covid-19