GridHEALTH.id - Tahukah, metode persalinan sesar telah tercatat dalam sejarah sejak zaman kuno baik dalam literatur Barat maupun non-Barat.
Meskipun penggunaan pertama istilah dalam kebidanan berasal dari abad ketujuh belas, sejarah awalnya pernah dikaburkan oleh mitologi.
Baca Juga: Gejala Meningokokus, Penyakit Infeksi Bakteri yang Bisa Sebabkan Kematian
Asal usul istilah caesar pernah diyakini dari kelahiran Julius Caesar; Namun, ini tidak mungkin mengingat ibunya Aurelia Cotta, hidup selama bertahun-tahun setelahnya.
Selain itu,
Konsep melahirkan bayi melalui pembedahan dengan memotong perut dan rahim ibu hamil setidaknya sudah ada sejak zaman perunggu akhir, tetapi operasi caesar pertama kemungkinan terjadi bahkan lebih awal dari itu.
Bahkan, beberapa jenis operasi sesar pada waktu itu dilakukan dengan alat pemotong batu.
Orang Romawi kuno adalah yang pertama kali mengembangkan dan mendokumentasikan operasi sesar sebagai prosedur medis.
Bangsa Romawi sebenarnya memiliki hukum tertulis yang disebut Lex Caesaria yang menyatakan bahwa jika seorang wanita meninggal saat melahirkan, rahimnya harus dibelah dan bayinya dikeluarkan.
Baca Juga: Asam Lambung Naik, Hindari 5 Jenis Makanan ini Untuk Mencegahnya
Hukum ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan menyelamatkan bayi. Melainkan dilatarbelakangi oleh adat Romawi yang tidak memperbolehkan penguburan wanita yang sedang hamil.
Nah, selama zaman Romawi dan selama beberapa ratus tahun sesudahnya, operasi caesar bukanlah sesuatu metode untuk melematkan nyawa manusia, ibu dan bayi.
Apalagi dari fakta sejarah diketahui selama kurun waktu ibu yang menjelani operasi sesar pada dasarnya adalah upaya terakhir untuk mengeluarkan bayi dari ibu yang sekarat.
Bahkan jika sang ibu masih hidup, setelah sayatan di perutnya dibuat, tidak ada harapan untuk menyelamatkannya.
Jika seseorang memiliki keterampilan anatomi untuk menyatukannya kembali, dia hampir pasti akan mati karena infeksi. Prospek untuk bayi itu tidak jauh lebih baik. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan melalui operasi sesar jarang hidup apalagi sehat. Kemungkinan besar meninggal karena kekurangan oksigen yang berkepanjangan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Untuk Masyarakat, Ini Pertimbangannya dan Renca Pelaksanaannya
Pada periode renaisans, pengetahuan kedokteran dan ilmu pengetahuan sudah lebih maju, sifat operasi sesar mulai mengalami transformasi drastis.
Penulisan cerita tentang operasi sesar yang berhasil selamat oleh ibu dan anak mulai muncul dalam catatan sejarah sekitar tahun 1500-an.
Pada awal 1600-an deskripsi prosedur mulai muncul dalam teks-teks medis dan buku-buku kebidanan, yang pertama kali menciptakan istilah C-section sebagai lawan dari prosedur Caesar.
Terlepas dari nama deskriptif baru dan peningkatan perhatian, operasi sesar terus menjadi proposisi yang berbahaya dan sering mengancam kehidupan hingga akhir abad ke-19.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Ternyata Diabetes Sampai Ada 12 Jenis
Pada paruh kedua abad ke-19, profesi medis dan khususnya bidang bedah ditingkatkan secara dramatis oleh serangkaian inovasi teknis dan penemuan ilmiah. Lebih dari segalanya, munculnya anestesi merevolusi C-section.
Anestesi tidak hanya menyelamatkan ibu dari rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga secara efektif menghilangkan risiko kematian ibu akibat syok yang merupakan salah satu penyebab utama kematian operasi sesar.
Sebelum anestesi, ketika bayi terjebak dengan putus asa, dokter akan melakukan prosedur yang sangat tidak menyenangkan yang disebut Kraniotomi, yang secara harfiah melibatkan penghancuran tengkorak bayi untuk mengeluarkannya dari rahim ibu.
Dengan tersedianya anestesi, operasi Caesar dengan cepat menjadi alternatif yang lebih disukai daripada Kraniotomi. Bahkan setelah munculnya anestesi, angka kematian ibu untuk operasi caesar tetap sangat tinggi pada hari-hari awal karena wanita secara rutin meninggal karena infeksi pasca operasi.
Baca Juga: Waspada Penurunan Imunitas Bagi yang Divaksin Covid-19 Awal Tahun Ini, Vaksin Booster Awal 2022
Ini secara bertahap mulai berubah menjelang akhir abad ke-19 ketika teori kuman dan bakteriologi modern berkembang.
Persalinan Kelahiran Anak Pada awal abad ke-20, kemajuan anestesi dan antisepsis telah membuat operasi caesar cukup praktis dan aman bagi dokter untuk mulai berfokus pada penyempurnaan dan peningkatan prosedur.
Sekitar tahun 1920 berbagai kemajuan ini telah membentuk operasi sesar menjadi prosedur bedah modern yang kita kenal sekarang.
Operasi caesar tidak lagi dipandang sebagai pilihan terakhir yang putus asa. Sekarang operasi caesar digunakan sebagai solusi pencegahan untuk meningkatkan hasil bagi ibu dan bayi.
Baca Juga: 5 Cara mengobati Koreng Pada Kulit Bayi, Bisa Oleskan Petroleum Jelly
Meskipun prosedur bedah sesar "modern" benar-benar muncul sekitar tahun 1940, persentase kelahiran caesar tetap di bawah 5%. Baru pada pertengahan 1960-an tingkat operasi caesar mulai meningkat secara dramatis, memulai tren yang berlanjut hingga hari ini.
Dari 1965 hingga 1985 tingkat persalinan Caesar meningkat lebih dari 400% dan saat ini sekitar 1 dari setiap 3 bayi dilahirkan melalui operasi sesar.
Peningkatan mendadak ini disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk perubahan budaya dan kemajuan teknologi.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Ini Dia 6 Manfaat Luar Biasa Olahraga di Pagi Hari