Find Us On Social Media :

Ahli Epidemiologi Kritik Aturan Baru Tes PCR Berlaku 3x24 Jam: 'Penularan Covid-19 Jadi Lebih Berisiko'

Aturan baru tes PCR disoroti ahli epidemiologi.

Selain itu, menurut Bayu, tes rapid antigen dinilai cukup untuk syarat penerbangan, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan screening terlebih dulu.

"Kalau mau pakai yang satu kali 24 jam antigen gitu, kalau mau PCR ya jangan dimundurin harinya. Majuin."

"Kalau tidak bisa ya sebaiknya jangan," tuturnya.

Sementara itu, diketahui tes PCR adalah tes yang paling efektif untuk mendeteksi virus Covid-19 saat ini.

Menurut Mayo Clinic (3/8/2021), tes PCR dilakukan dengan mengumpulkan sampel cairan dengan memasukkan usap hidung panjang (swab nasofaring) ke dalam lubang hidung dan mengambil cairan dari bagian belakang hidung.

Atau dengan menggunakan usap hidung yang lebih pendek (swab mid-turbinate) untuk mendapatkan sampel.

Dalam praktiknya, usap panjang dimasukkan ke bagian belakang tenggorokan (swab orofaringeal), atau mungkin meludah ke dalam tabung untuk menghasilkan sampel air liur.

Hasil mungkin tersedia dalam hitungan menit jika dianalisis di tempat atau beberapa hari atau lebih lama di lokasi dengan penundaan pemrosesan pengujian, jika dikirim ke lab luar.

Tes swab PCR sangat akurat bila dilakukan dengan benar oleh profesional perawatan kesehatan.(*)

Baca Juga: Evaluasi PPKM 25 Oktober, Jokowi: Harga Tes PCR Jadi 300 Ribu, Berlaku 3x24 jam