Find Us On Social Media :

Hasil Karyanya Menjadi Produk Bergengsi Dunia, Penciptanya Wafat karena Eksperimen yang Dilakukan

Bill Bowerman pencipta dan co-founder Nike.

GridHEALTH.id - Dalam menciptkan sebuah produk dibutuhkan eksperimen hingga berkali-kali.

Karenanya tidak ada produk mendunia, bergenggi, dan berakulitas tanpa terlebih dahulu melalui tahap eksperimen.

Hal yang sama terjadi pada pelatih atletik ini.

Dahulu, pria kelahiran 19 Februari 1911 ini dulunya menjadi pelatih atletik di Universitas Oregon.

Nah, salam menjadi pelatih atletik dirinya menemuka banyak masah yang terjadi pada atlet.

Biang kerok utama masalah tersebut adalah sepatu.

Bagaimana tidak, sepatu para atlet saat itu kerap kali membuat atlet cidera, mulai dari lecet, hingga memar.

Baca Juga: 3 Bulan Konsumsi Obat Covid-19, Tahu-tahu Hamil 6 Bulan, Padahal Akseptor KB IUD

Saat itu belum ada produk speatu berkualitas yang bisa memenuhi kebutuhan atlet lari.

Berawal Dari Nike Cortez

Dari situlah, pada 964, Bill Bowerman bersama rekannya, Phill Knight, sepakat mendirikan sebuah perusahaan pembuat sepatu olah raga bernama Blue Ribbon Sports, yang kini nama menjadi Nike.

Dalam usahanya mewujudkan sepatu yang bisa menjawab kebutuhan atlet lari, Bill melakukan berkasli-kali eksprerimen.

Setelah bereksperimen dan mendesain berkali-kali, Bill berhasil merancang sepatu yang disebut “Nike Cortez”.

Mengutip NY Times, sepatu tersebut dilempar ke pasaran pada 1972, dan langsung mendapat sambutan positif dari pasar.

Baca Juga: Menghilangkan Batu Ginjal Tanpa Operasi, Coba 8 Bahan Alami Ini

Sejak saat itu, sepatu produksi Nike dipakai oleh para tim atletik Amerika Serikat di Olimpiade 1972.

Karena Nike Cortez, merek Nike langsung mendapat tempat di dunia atletik dunia.

Berkat kerja keras Bill, sepatu nyaman menjadi suatu tren dan keharusan di dunia olahraga.

Sampai sekarang Nike sudah diproduksi di 160 negara di dunia, dengan karyawan mencapai lebih dari 35.000.

Baca Juga: Tak Hanya Berdampak Pada Kesehatan Ibu Hamil, Asap Rokok Juga Buruk Bagi Janin

Tapi tahukah, keberhasilan perusahaan Nike yang dilakukan oleh Bill, harus dibayar mahal oleh dirinya sendiri.

Terpapar Senyawa Kimia Berbahaya

Semua eksperimen untuk menghasilkan sepatu Nike yang berkualitas, dengan rubber studs dan waffle sole, membuat Bill tiap waktu harus menghirup lem yang mengandung zat hexane alias n-heksana yang menyerang pada sistem neurologi Bill.

Karena itulah. kaki Bill hampir lumpuh.

Bill akhirnya wafat pada 24 Desember 1999, meninggalkan ratusan sejarah dan generasi sepatu atletik nyaman yang menjadi tren.

Untuk duketahui, n-heksana adalah senyawa hidrokarbon yang terdapat pada lem yang digunakan untuk pembuatan sepatu.

Baca Juga: Bikin Malas Makan, Ini Penyebab dan Cara Menangani Nyeri Kerongkongan

Selain itu pada lem sebagai pembuatan separu terdapat juga zat kimia aktif lainnya, yaitu Benzana.

Dari Laporan Penelitian Kementrian Kesehatan, prihal STUDI KASUS RISIKO PAJANAN BENZENA PADA PEKERJA DI INDUSTRI KECIL PEMBUATAN SEPATU DI BOGOR (2017) - RISBINKES, yang disusun oleh Eva Laelasari, S.Si, MKKK, disebutkan benzena bersifat karsinogenik.

Karenanya pekerja atau pengrajin sepatu dan sejenisnya, khususnya di bagian pengeleman, berisiko terkena dampak kesehatan berupa penyakit anemia yang ditandai dengan penurunan kadar Hb.

Baca Juga: Mengatasi Komedo dengan Bahan Alami, Salah Satunya Gunakan Kayu Manis

Benzena merupakan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Pajanan akut benzena pada manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, pusing, jantung berdebar, tremor, kebingungan sampai hilangnya kesadaran. 

Sedangkan salah satu dampak pajanan kronis benzena dapat menurunkan produksi sel darah merah yang mengakibatkan penyakit anemia. Pada penelitian di sentra home industri sepatu di Desa Sukamakmur Kabupaten Bogor. Keluhan  kesehatan akibat pajanan akut bahan kimia yang paling banyak dirasakan responden yaitu kelelahan, sakit kepala, kesemutan, mata berkunang, pilek, dan iritasi mata.

Selain itu ada pula keluhan karena faktor ergonomik yaitu sakit pinggang. Hasil pengukuran kadar Hb terdapat 6 dari 34  pekerja  memiliki  kadar  Hb  di  bawah  normal  (<  13  g/dl).

Adapun kisah hidup Bill Bowerman ini diposting oleh akun @milenialfact di Instagram dan mendapat respons dari banyak publik, dan tentunya kisanya mengispirasi sekaligus menjadi pelajaran berharaga bagi kita semua betapa pentingnya kesehatan.(*)

Baca Juga: Ibu Hamil Harus Tahu, Ini Alas Kaki yang Aman Selama Kehamilan