Sejak saat itu, warga Hong Kong punya pilihan untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech saat pemerintah bersiap untuk meluncurkan program injeksi tambahan.
"Studi kami menunjukkan bahwa pemberian vaksin Pfizer/BioNTech sebagai dosis booster untuk orang dengan tingkat antibodi rendah setelah vaksinasi CoronaVac sebelumnya menghasilkan imunogenisitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan memilih vaksin dosis tunggal ketiga dengan CoronaVac," kata kelompok itu dari para ahli.
Penelitian yang dipimpin oleh profesor David Hui Shu-cheong dan Malik Peiris ini melibatkan 80 peserta sukarelawan berusia 34 hingga 73 tahun antara usia 34 dan 73, mulai Agustus hingga Oktober lalu.
Pendanaannya sendiri dari pemerintah Hong Kong.
Dalam penelitiannya, semua peserta, yang telah menerima dua dosis CoronaVac sebelumnya, dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok menerima suntikan booster vaksin Pfizer/BioNTech, kelompok lain menerima vaksin Sinovac kembali.
Satu bulan setelah dosis ketiga, para peneliti menemukan tingkat respons antibodi yang "jauh lebih tinggi" pada mereka yang menerima vaksin Pfizer/BioNTech.