GridHEALTH.id - Meliodiosis adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang bisa terjadi pada hewan dan manusia.
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Burkholderia pseudomallei.
Meliodiosis berisiko dialami oleh masyarakat yang berada di wilayah tropis, seperti Asia Tenggara dan Australia utara, dikutip dari CDC, Minggu (14/11/2021).
Bakteri yang menjadi penyebab infeksi ini, bisa ditemukan di air atau minyak, dan dapat menular dengan mudah kepada manusia serta hewan yang melakukan kontak, seperti minum atau menghirup udara yang terpapar.
Penularan infeksi ini dari kontak antar manusia merupakan salah satu cara penyebaran yang paling jarang terjadi.
Tak hanya orang-orang yang tinggal di lokasi tropis, terdapat beberapa faktor risiko yang membuat seseorang terinfeksi meliodiosis.
- Penyandang diabetes
- Penyalahgunaan alkohol
- Memiliki penyakit paru atau ginjal yang kronis
- Mempunyai masalah pada hati
Baca Juga: 4 Kegiatan yang Berpotensi Meningkatkan Risiko Infeksi Virus Hanta
- Talasemia
- Pemilik penyakit paru-paru kronis (Cystic Fibrosis dan bronkienktatis)
- Orang dengan sistem imun yang rendah
Dilansir dari Medicenenet, faktor risiko lain yang juga berkontribusi dalam kondisi ini termasuk steroid dan terapi imunosupresif lainnya.
Masa inkubasi meliodiosis terjadi antara satu hingga 21 hari setelah terinfeksi. Tapi rata-rata gejala akan muncul pada hari ke-9 setelah terpapar.
Baca Juga: Manfaat Vitamin D, Bantu Pernapasan pada Penderita Tuberkulosis (TBC)
Terdapat berbagai jenis meliodiosis yang masing-masing memiliki gejalanya. Gejala dari infeksi ini hampir mirip dengan tuberkulosis atau pneumonia.
Infeksi lokal: tanda yang terjadi nyeri atau bengkak yang terlokalisir, demam, koreng, batuk, dan abses.
Infeksi paru-paru: batuk, sakit dada, demam tinggi, sakit kepala, hingga anoreksia.
Infeksi aliran darah: menyebabkan demam, sakit kepala, gangguan pernapasan, perut tidak nyaman, nyeri sendi, dan disorientasi.
Infeksi Disseminated: gejala yang muncul yaitu demam, berat badan turun, nyeri perut atau dada, nyeri otot, infeksi saraf, hingga kejang.(*)
Baca Juga: Pneumonia, Penyakit Infeksi Paru-paru Bisa Dicegah, Ini Caranya