“Secara khusus, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang deteksi dini Leukemia pada anak, serta cara memahami, membaca dan mengidentifikasi kanker leukemia dari hasil laboratorium seperti membaca sel blast melalui preparat dan sedian apus, dan juga cara memahami dan mengidentifikasi gejala Leukemia secara tepat untuk segera merujuk ke fasilitas Kesehatan yang lebih tinggi,” jelas dr. Yurni Satria.
Adapun gejala-gejala leukimia yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, pucat, nyeri tulang, perdarahan kulit menjadi kebiru-biruan, lebam, perdarahan abnormal seperti mimisan, dan di gusi, nafsu makan menurun, berat badan turun, benjolan dileher, ketiak, selangkangan tanpa nyeri, lemah dan cepat lelah.
“Jika menemukan kondisi anak seperti gejala tersebut, segeralah memeriksakan ke fasilitas kesehatan,” ujar dr. Yurni Satria.
“Apabila gejala diatas dibarengi dengan pembesaran hati dan limpa, maka pasien harus segera diperiksa darah dengan pemeriksaan sediaan hapus dan bila menemukan sel-sel darah putih muda atau sel blast, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi,” tambah dr. Yurni Satria.
Baca Juga: Tips Turunkan Risiko Kanker Ovarium, Konsumsi Serat dan Teh Oolong
Baca Juga: 5 Tips Pengobatan Rumahan Untuk Mengatasi Penyakit Infeksi Mata
Baca Juga: Mengapa Diabetes Tipe 2 Menyebabkan Kaki Mati Rasa? Ini Alasannya
Dr. Yurni Satria berharap bahwa para peserta juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang tanda-tanda awal dari kanker pada anak, agar dapat dilakukan deteksi sedini mungkin. (*)