Find Us On Social Media :

Dokter: Dukungan Keluarga Berperan Penting dalam Pengobatan Kanker Serviks

Dukungan membuat penyandang kanker serviks semangat menjalani perawatan.

GridHEALTH.id - Kanker merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi banyak orang.

Ini adalah kondisi di mana sel yang ada di dalam tubuh yang tumbuh secara abnormal dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Bisakah Wanita Penyandang Kanker Serviks Hamil? Ini Kata Dokter

Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Selasa (09/11/2021), jenis kanker yang umum dialami oleh seorang wanita adalah kanker serviks.

Kanker serviks atau kanker leher rahim, disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.

Masa inkubasi atau pra-kanker dapat berlangsung selama 15 hingga 20 tahun, hingga seorang perempuan didiagnosis terkena kanker serviks.

Diagnosis yang diberikan oleh dokter, dapat mempengaruhi kesehatan mental penyandang kanker serviks.

Baca Juga: Gejala Demam Rift Valley, Infeksi yang Ditularkan dari Gigitan Nyamuk

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp.OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group mengatakan, orang yang telah didiagnosis kanker serviks rata-rata kondisi mentalnya terpengaruh.

Sehingga dukungan dibutuhkan oleh para penyandang kanker, agar tidak mudah menyerah menjalani perawatan.

“Diberi semangat, karena orang yang sudah didiagnosis kanker itu, biasanya secara mental down. Jadi sudah tidak punya harapan hidup lagi, gampang menyerah, gampang mengeluh, dan semangatnya sudah mulai hilang,” kata dokter Chamim kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Kamis (04/11/2021).

Selain itu, tentunya pengobatan yang disesuaikan dengan stadium juga diperlukan. Dokter Chamim mengatakan, penanganan dilakukan untuk menghilangkan sel kanker di tubuh penyandangnya.

“Tapi kanker itu sendiri bisa sembuh. Secara penelitian, itu bukan sembuh total. Jadi, berapa lama survivalnya," jelasnya.

Baca Juga: Angka Kejadian Leukimia Tinggi di Indonesia, YKI Gelar Pelatihan Deteksi Dini Leukimia dan Kanker Anak bagi Dokter Umum dan Tenaga Analis

Dokter Chamim menjelaskan bahwa dalam kanker terdapat istilah survival rate yang berkaitan dengan bertahan hidupnya seseorang dengan kanker yang dialaminya.

Survival rate penyandang kanker serviks atau kanker jenis lainnya, dapat mengalami penurunan karena terjadinya penyebaran kanker ke organ lain.

“Kanker itu kita lihat langsung finishnya, berapa lama (survival-nya). Misalnya bertahan 5 tahun. Oh ternyata stadium 1-2 bertahan sekitar 90%, stadium 2 turun jadi 70%, stadium 3 turun lagi jadi 40%, dan stadium 4 sekitar 20%,” jelasnya.

Baca Juga: Keputihan Abnormal, Gejala Kanker Serviks yang Sering Tidak Disadari

Dokter Chamim juga mengatakan, pengobatan yang yang diberikan pada penyandang kanker sifatnya tidak kuratif atau berharap sembuh, kecuali pada stadium awal. Pengobatan dilakukan agar mereka dapat menjalani kegiatan sehari-hari dengan nyaman dan mengurangi gejala.

“Memberi obat supaya pasien itu nyaman, hidupnya nyaman, happy lah. Makan enak, tidur nyaman, dan ibadah nyaman,” tuturnya.