Tes ini mencari DNA virus (materi genetik) untuk membedakan antara infeksi herpes HSV 1 dan HSV 2.
Dalam kasus di mana virus herpes diduga telah menginfeksi meningen, tes PCR sangat berguna dan digunakan sebagai metode untuk memastikan diagnosis.
3. Tes deteksi antigen
Dalam tes ini, sel-sel dari luka segar diseka dan dioleskan ke slide mikroskopis. Tes ini biasanya menemukan antigen yang ada pada permukaan sel yang terinfeksi virus.
Tes deteksi antigen ini dilakukan bersamaan dengan kultur virus atau dapat dilakukan pada tempatnya.
4. Tes antibodi
Dalam pengujian antibodi fluoresen langsung, larutan pewarna fluoresen dan antibodi virus herpes simpleks ditambahkan ke sampel sel.
Jika sampel sel mengandung virus, antibodi akan menempel padanya dan pewarna fluoresen yang dikombinasikan dengan antibodi akan bersinar saat dilihat di bawah mikroskop.
Beberapa tes antibodi memang mengidentifikasi jenis virus herpes (HSV 1 atau HSV 2) yang juga bertanggung jawab atas infeksi.
Baca Juga: Yang Perlu Diketahui Tentang Selulitis, Infeksi Kulit Karena Bakteri
Baca Juga: Hindari Buah Kering dan Jus Bila Menyandang Diabetes, Ini Alasannya
Namun, tes ini biasanya gagal untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari infeksi herpes seperti apakah infeksi telah terjadi akhir-akhir ini atau telah terjadi di masa lalu. (*)