GridHEALTH.id - Tak sedikit pria yang mengeluhkan organ intimnya memiliki bau tak sedap.
Hal tersebut mungkin bukan merupakan kondisi yang aneh, terlebih organ intim memang berada di area tubuh yang paling lembab.
Namun organ intim pria yang memiliki bau tak sedap ternyata perlu diwaspadai.
Sebab kondisi itu bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan lainnya.
Berikut penyebab organ intim pria bau tak sedap dan perlu diwaspadai.
1. Adanya Smegma
Smegma dapat menumpuk jika seseorang tidak membersihkan organ intim secara teratur.
Smegma adalah akumulasi sel kulit mati dan minyak alami yang menjaga kelembapan organ intim pria.
Jika seseorang tidak membersihkan penisnya secara teratur, smegma dapat menumpuk sehingga menghasilkan zat putih kental.
Penumpukan ini lebih sering terjadi pada organ intim pria yang tidak disunat karena terbentuk di sekitar kepala penis.
Selain bau yang tidak sedap, smegma dapat: menyebabkan kemerahan dan iritasi, mencegah kulit khatan mudah bergerak saat penis ereksi, dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Baca Juga: Pasien Minta Dihilangkan Nyawanya Saat Operasi, Tak Kuasa Penisnya Harus Diamputasi Total
2. Adanya Balanitis
Balanitis adalah iritasi kulit pada ujung organ intim pria.
Beberapa penyebab utama balanitis diantranya meliputi kebersihan yang buruk, infeksi, kondisi kulit seperti psoriasis, dan reaksi alergi terhadap obat-obatan, sabun, atau kondom.
Jika seseorang mencurigai balanitis mungkin menjadi penyebab bau tidak sedap, mereka harus berbicara dengan dokter tentang kemungkinan perawatan.
3. Infeksi menular seksual (IMS)
IMS dapat menyebabkan penis bau dalam beberapa kasus.
IMS yang paling mungkin menyebabkan organ intim pria adalah klamidia dan gonore.
Gejala klamidia meliputi: keluar cairan putih dan encer dari penis, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri testis.
Gejala penyakit gonore antara lain: keluarnya cairan berwarna hijau, putih, atau kuning dari penis, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, dan peradangan di kulup.
Siapa pun yang mencurigai mereka mungkin menderita IMS harus mencari perhatian medis dan menahan diri dari aktivitas seksual sampai mereka menyelesaikan perawatan.
4. Uretritis non-gonokokal (NGU)
NGU adalah peradangan pada uretra, yaitu saluran yang menghubungkan ujung penis ke kandung kemih.
Dalam kebanyakan kasus, radang uretra disebabkan oleh IMS, seperti klamidia.
Namun, dalam kasus NGU, penyebab pembengkakan tidak diketahui.
Gejala NGU mungkin termasuk: keluarnya cairan keruh atau putih dari penis, sering ingin buang air kecil, dan rasa buang air kecil yang terbakar atau menyakitkan iritasi atau nyeri di dekat ujung penis.
Baca Juga: 7 Ciri Penis Sehat, Perhatikan Warna dan Bentuknya Serta Ukurannya
5. Infeksi jamur
Infeksi jamur terjadi ketika terlalu banyak jamur Candida hadir pada organ intim pria.
Sementara infeksi jamur vagina jauh lebih umum, infeksi jamur juga dapat mempengaruhi penis.
Selain bau yang tidak sedap, gejala lain dari infeksi jamur meliputi: sensasi terbakar atau gatal, iritasi dan kemerahan pada penis, muncul zat putih dengan konsistensi keju cottage, dan kelembaban yang tidak biasa pada penis.
Sangat penting untuk mencari perawatan medis untuk infeksi jamur karena dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Saking Takutnya pada Pandemi Covid-19, Titiek Puspa Baru Keluar Rumah 5 Kali, Ini Kisahnya
6. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke saluran kemih.
ISK dapat menyebabkan penis bau, urine berwarna merah muda atau keruh, sering ingin buang air kecil, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Faktor risiko untuk mengembangkan ISK diantaranya meliputi batu ginjal, prostat yang membesar, aktivitas seksual, diabetes, dan kateter urine.
Mengobati ISK dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut, termasuk masalah ginjal atau infeksi yang menyebar di luar saluran kemih.(*)
Baca Juga: 5 Penyebab Mister P Sulit Ereksi Meski Sudah Dirangsang, Jangan Kaget
Artikel ini telah tayang di Kompa.com dengan judul "6 Penyebab Penis Bau"