Diagnosis umum didasarkan pada riwayat klinis dan pemeriksaan yang diikuti dengan hasil tes laboratorium.
Kesalahan diagnosis botulisme kerap kali terjadi, karena dikacaukan dengan gejala stroke, sindrom Guillain-Barre, atau miastenia gravis.
Seseorang yang terinfeksi botulisme harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Pengobatan yang diberikan tergantung pada tipe botulismenya, namun biasanya melibatkan perawatan untuk menetralkan racun dengan suntikan antitoksin atau antibodi khusus dan pemberian dukungan agar tubuh kembali berfungsi dengan baik.
Jika sudah mengalami kelumpuhan, kondisinya tidak akan kembali seperti semula.
Namun pengobatan dapat mencegahnya jadi lebih memburuk.
Baca Juga: 6 Ciri Kehamilan Kembar Yang Jadi Dambaan, Ini Waktu Bisa Terdeteksi
Untuk mencegah terjadinya botulisme bawaan makanan, menjaga higenitas ketika mempersiapkan makanan.
Sedangkan botulisme luka, bisa dicegah dengan selalu memastikan luka selalu dalam kondisi bersih agar tidak infeksi.
Botulisme bayi tidak dapat dicegah karena bakteri bisa ditemukan di tanah atau debu yang ada di rumah.
Madu juga dapat menyebabkan kondisi ini, sehingga pemberian madu tidak disarankan untuk bayi di bawah 12 bulan.