GridHEALTH.id - Kanker serviks adalah tumor ganas yang berada di serviks atau leher rahim.
Leher rahim merupakan salah satu organ reproduksi wanita yang mempunyai peran penting, misalnya membawa sperma bertemu dengan sel telur saat terjadi pembuahan, menjaga kandungan tetap aman dan menghindari keguguran, serta sebagai jalan lahir dalam proses kelahiran normal.
Baca Juga: Stadium 1 Kanker Serviks Terbagi Jadi Dua, Begini Cara Penanganannya
Kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus atau HPV yang bisa ditularkan melalui kontak seksual.
Tidak semua HPV berbahaya, namun jenis Human papillomavirus tertentu dapat memicu pertumbuhan abnormal sel yang berada di serviks.
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan dan dicegah. Namun, kondisi ini kadang telat dideteksi.
Pasalnya pada masa pra-kanker atau tahap awal kanker serviks, tidak muncul gejala yang berat, sehingga sering tidak disadari.
Baca Juga: Prancis Tak Rekomendasikan Vaksin Moderna untuk Usia 30 Tahun ke Bawah
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp. OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group mengatakan, salah satu gejala awal kanker serviks adalah keputihan.
“Gejala di awal itu berupa keputihan biasa seperti orang biasa, yang kadang-kadang kalau tidak mengerti atau tidak pernah kontrol dianggap sebagai keputihan biasa,” kata dokter Chamim.
Keputihan karena kanker serviks terjadi secara berlebihan dan warnanya pun juga mengalami perubahan, yakni menjadi lebih kecokelatan.
Kepada GridHEALTH dalam liputan khusus yang berlangsung pada Kamis (04/11/2021), dokter Chamim menjelaskan terdapat cara untuk mencegah dan medeteksi dini kanker serviks.
Baca Juga: Healthy Move, Memilih Matras Yoga Agar Nyaman Lakukan Olahraga Ini
Salah satu caranya adalah dengan melakukan screening, yang merupakan bagian dari pencegahan sekunder.
Selain Pap Smear, dalam pencegahan sekunder juga terdapat metode ThinPrep yang bisa menjadi pilihan bagi para perempuan.
Dokter Chamim menjelaskan bahwa sebenarnya ThinPrep memiliki metode yang hampir sama dengan Pap Smear, hanya saja terdapat sedikit perbedaan dalam proses pemeriksaan.
“ ThinPrep ini berbasis cairan (sample sel dari serviks). Cuma tidak dioleskan langsung ke object glass, jadi dimasukkan ke dalam tabung berisi cairan,” ujar dokter Chamim.
Baca Juga: Karena 6 Hal Ini Organ Intim Pria Jadi Bau Tak Sedap, Hati-hati
Cairan yang berada dalam tabung tersebut berfungsi untuk menstabilkan sampel sel yang sudah diambil dari serviks.
Pemeriksaan metode ThinPrep juga bertujuan untuk mencari tahu apakah terdapat perubahan pertumbuhan sel.
Dokter Chamim mengungkapkan, pemeriksaan melalui ThinPrep hasilnya lebih akurat, tapi harganya lebih mahal.
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Lemah Bisa Membuat Panu Muncul, Studi