Find Us On Social Media :

Penyebab Luka pada Penyandang Diabetes Sulit Disembuhkan, Khususnya di Kaki

Penyebab luka penyandang diabetes sulit sembuh.

GridHEALTH.id - Penyembuhan luka biasanya membutuhkan waktu selama 1 hingga 3 minggu untuk benar-benar sembuh.

Dalam menyembuhkan luka tubuh akan mulai memproses tiga tahapan untuk memperbaiki kondisi kulit.

Dimulai dari respon imun menyebabkan luka menjadi meradang untuk mencegah infeksi, lalu sel-sel baru terbentuk di atas luka, dan jaringan parut terbentuk untuk menyembuhkan luka.

Baca Juga: Jangan Diremehkan, 5 Luka Ini Bisa Jadi Tanda Gula Darah Tinggi

Namun bagi penyandang diabetes, proses penyembuhan luka akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan orang yang dalam kondisi sehat.

Penyembuhan luka yang lama, meningkatkan risiko penyandang diabetes mengalami infeksi dan komplikasi lainnya.

Lalu, apa yang menjadi penyebab luka yang dialami oleh penyandang diabetes sulit untuk sembuh?

Baca Juga: Gejala Komplikasi Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Melansir Diabetes.co.uk, Minggu (14/11/2021), luka yang sulit sembuh pada penyandang diabetes berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi.

Tingginya kadar gula darah pada penyandang diabetes, dapat mempengaruhi saraf (neuropati) dan menyebabkan sirkulasi darah menjadi buruk.

Baca Juga: Komplikasi Stroke Pada Penyandang Diabetes, Waspadai Tanda Bahaya Ini

Ini menyebabkan darah, yang dibutuhkan untuk perbaikan kulit, sulit mencapai area tubuh yang terluka.

Luka pada penyadang diabetes pun akan tetap terbuka dan sulit sembuh hingga berbulan-bulan dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur, infeksi bakteri, dan gangrene.

Luka yang proses penyembuhannya lambat juga bisa menjadi gejala diabetes yang tidak terdiagnosis.

Penyembuhan luka yang lambat, jika terjadi di area kaki dan tidak ditangani dengan benar, dapat meningkatkan risiko amputasi.

Baca Juga: Obat Diabetes Metformin Bisa Mencegah Diabetes Gestasional, Studi

Sebelum terjadinya luka, penyandang diabetes bisa mencegahnya dengan selalu mengecek kadar gula darah dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

Dilansir dari APMA.org, risiko terjadinya luka juga bisa dilakukan dengan menggunakan sepatu dan kaus kaki yang sesuai.

Baca Juga: Kuku Penyandang Diabetes Menguning, Hati-hati Tanda Infeksi Jamur

Selain kadar gula darah yang perlu dicek setiap hari, kondisi kaki pun juga penting untuk diperhatikan untuk menghindari terjadinya luka.

Lakukan pengecekan mulai dari telapak kaki hingga sela-sela jari, untuk memastikan tidak ada luka, lecet, borok, atau yang lainnya.

Setiap kali pergi ke dokter, lepas sepatu dan kaus kaki sehingga bisa diperiksa lebih lanjut oleh tenaga kesehatan. Ketika menemukan luka, maka segera hubungi layanan medis, agar tehindar dari kondisi yang tidak diinginkan.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Capai 50 Ribu, Jerman Larang Warga Pakai Fasilitas Umum