GridHEALTH.id - Brittle diabetes merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi gula darah naik turun "tidak slabil" yang dialami penyandang diabetes.
Dimana ketika seseorang mengalami brittle diabetes, kadar gula darah mereka bisa sering berubah-ubah dari sangat rendah (hipoglikemik) menjadi sangat tinggi (hiperglikemik).
Melansir laman clevelandclinic.org (26/3/2021), kondisi ini umumnya dialami mereka penyandang diabetes tipe 1.
Brittle diabetes bukan jenis diabetes terpisah, tetapi lebih seperti komplikasi, atau bagian dari penyakit itu sendiri.
Jadi Brittle diabetes terjadi ketika diabetes sangat sulit untuk dikelola.
Diabetes bisa sulit dikelola karena berbagai alasan, diantaranya seperti:
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks, Ini Bedanya Pap Smear dan ThinPrep
- Penyakit celiac, gangguan autoimun yang mempengaruhi usus.
- Penggunaan obat-obatan atau alkohol.
- Gangguan makan.
- Gastroparesis, suatu kondisi di mana kerusakan saraf mencegah perut mengosongkan makanan dengan benar.
- Ketidakseimbangan hormon, seperti insufisiensi adrenal dan hipotiroidisme.
- Masalah pada cara tubuh menyerap insulin atau nutrisi dari makanan.
- Stres, kecemasan, depresi dan masalah psikologis lainnya yang dapat membuat tubuh menolak insulin.
Namun dalam banyak kasus juga, dokter tidak tahu persis apa penyebabnya.
Baca Juga: Cara Merawat Ulkus Kaki Diabetik, Kondisi yang Berhubungan dengan 85% Amputasi Terkait Diabetes
Sementara itu, tergantung dari arah mana kadar glukosa darah berubah-ubah, baik itu naik atau turun, gejala yang dialami ketika brittle diabetes bisa berbeda.
Dilansir dari WebMD (15/9/2019), penyandang diabetes yang mengalami hipoglikemia atau gula darah sangat rendah, di bawah 70 mg/dl. Gejalanya bisa meliputi:
- Merasa gemetar
- Kegugupan atau kecemasan
- Berkeringat, kedinginan
- Sifat lekas marah
Baca Juga: Penyandang Kanker Serviks, Mulai Terapkan 4 Gaya Hidup Sehat Ini
- Kebingungan
- Detak jantung cepat
- Pusing
- Mual
- Penglihatan kabur
- Kelemahan
- Sakit kepala
- Kejang
- Ketidaksadaran
Baca Juga: Jangan Diremehkan, 5 Luka Ini Bisa Jadi Tanda Gula Darah Tinggi
Sedangkan ketika hiperglikemia atau gula darah naik di atas 200 mg/dl, gejala brittle diabetes kemungkinan akan meliputi:
- Sering buang air kecil
- Rasa haus yang ekstrim
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
- Sakit kepala.
Perlu diketahui jika penyandang diabetes tidak mengobati atau menangani masalah gula darahnya ini dengan tepat dan segera, itu bisa berubah menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut ketoasidosis.
Saat itulah racun yang disebut keton menumpuk di darah dan urin.
Ketoasidosis diabetik yang tidak diobati dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan, pada akhirnya tidak menutup kemungkinan sebabkan kematian.(*)
Baca Juga: Gejala Komplikasi Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes yang Perlu Diwaspadai