GridHEALTH.id - Saat merasakan atau menemukan sendi terasa nyeri, banyak orang akan menyimpulkan jika dirinya mengalami asam urat.
Eit, belum tentu. Ada beberapa kondisi yang gejalanya seperti itu, mirip dengan asam urat padahal bukan.
Salah satunya adalah pseudogout.
Untuk diketahui, pseudogout adalah adalah jenis radang sendi (arthritis) akibat kristal terbentuk dalam cairan sinovial.
Cairan sinovial itu adalah cairan yang melumasi sendi.
Pseudogout dan asam urat jenis radang sendi dan sama-sama disebabkan oleh akumulasi kristal di persendian.
Karenanya nama pseudogout diciptakan sebab kondisi ini memiliki kesamaan dengan gout atau penyakit asam urat.
Perbedaan asam urat dan pseudogout, pseudogout disebabkan oleh kristal kalsium pirofosfat, sedangkan gout disebabkan oleh kristal asam urat.
Baca Juga: Sempat Berjuang Melawan Selulitis, Komedian Rony Dozer Wafat
Dari penyebabnya ini, pseudogout dikenal juga dengan istilah calcium pyrophosphate deposition (CPPD) disease.
Untuk diketahui, kristal kalsium pirofosfat pada kasus pseudogout juga dapat terbentuk di tulang rawan yang bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan.
Sayang para ahli belum bisa memahami mengapa kristal kalsium pirofosfat dapat terbentuk di tulang rawan dan cairan sinoval.
Tapi faktanya, kristal-kristal ini terbentuk ditemukan mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia.
Menurut Arthritis Foundation, hampir setengah jumlah keseluruhan kasus pseudogout menunjukkan bahwa penderitanya berusia di atas 85 tahun.
Selain itu, pseudogout bisa dibilang penyakit genetik atau keturunan.
Adapun faktor penyebab hingga seseorang mengalami pseudogout, bisa juga karena;
* Hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif
Baca Juga: Indonesia Berhasil Tekan Angka Covid-19 Tanpa Lockdown Karena Ini
Baca Juga: Angka Kasus di Eropa Naik Lagi Karena Varian Covid-19 AY.4.2, Perlukah Indonesia Khawatir?
* Hiperparatiroidisme atau kelenjar paratiroid yang terlalu aktif
* Kelebihan zat besi dalam darah
* Hiperkalsemia atau terlalu banyak kalsium dalam darah.
Asal tahu saja, pseudogout pada dasarnya dapat menyerang banyak bagian sendi di tubuh.
Tapi, penyakit ini dilaporkan paling sering memengaruhi lutut, bisa juga menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, dan bahu, meski itu semua jarang kasusnya.
Gejalanya pseudogout sendiri adalah sebagai berikut;
1. Nyeri sendi yang tiba-tiba dan intens
2. Area sendi menjadi bengkak dan terasa hangat serta lembut ketika disentuh
3. Area kulit di sekitar sendi yang terkena terlihat kemerahan.
Untuk memastikan seseorang mengalami pseudogout, perlu didiagnosis dengan mempelajari cairan sinovial dari sendi yang meradang yang diamati di bawah mikroskop.
Cairan tersebut diambil dengan jarum dari sendi yang meradang. Prosedur ini disebut artrosentesis.
Mengeluarkan cairan juga dapat membantu mengurangi tekanan di dalam sendi dan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Baca Juga: 4 Bukti Mengejutkan Hidup Dengan Eksim Dapat Mempengaruhi Kesehatan
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pap Smear, Begini Caranya
Karena berbagai jenis kristal di sendi dapat menjadi penyebab bentuk lain dari radang sendi, penting untuk membuat diagnosis yang akurat.
Kemudian dokter dapat meresepkan perawatan yang sesuai.
Diagnosis pseudogout pun dapat dicurigai dengan X-ray tertentu dan computed tomography (CT) scan.
Tetapi temuan kristal pseudogout pada analisis cairan sinovial mengarah ke diagnosis yang lebih pasti.(*)