GridHEALTH.id - Tidak mendapatkan vaksin Covid-19 rupanyata tidak hanya bisa membuat orang sengsara tapi juga kesepian.
Demikian yang dikatakan langsung oleh Presiden Asosiasi Medis Australia di Queenslan Dr Chris Perry seperti dilansir dari laman Russia Today, Minggu (14/11/2021).
Menurut Dr Perry, ini dikarenakan mereka yang menolak vaksinasi, tidak hanya akan menghadapi denda dan tuduhan penyebar virus, juga akan dipisahkan atau termarjinalkan dari masyarakat.
"Hidup akan sengsara tanpa divaksinasi, anda tidak akan bisa bersembunyi," ujarnya.
Dr Chris mengatakan saat ini ia sedang mendiskusikan masa depan penduduk Queensland yang memutuskan untuk menolak vaksinasi Covid-19.
Bahkan dirinya menyebut mereka yang telah memutuskan untuk menentang vaksin Covid-19, sebagai kelompok yang kurang waras dalam berpikir.
"Ada banyak masalah, banyak masalah yang muncul jika anda mencoba dan menyiasati sistem," kata Dr Perry.
Baca Juga: Kelompok Anti-vaksin Ini Justru Mandi Boraks Untuk Membersihkan Tubuh Dari Vaksin Covid-19
Bahkan mereka yang memiliki pengecualian untuk tidak mendapatkan vaksinasi wajib pun akan menghadapi kesulitan.
"Itu karena mereka tidak akan bisa membuat dokter menandatangani rekomendasi itu," jelas Dr Perry.
Ia kemudian memperingatkan para dokter tentang kemungkinan dikenakannya denda karena memutuskan untuk membuat pengecualian seseorang dari kewajiban divaksinasi.
"Pasien yang berbohong juga bisa dijerat pasal penipuan," tambahnya.
Minggu ini, pemerintah Queensland mengumumkan akan memperpanjang mandat vaksin untuk memasukkan semua staf layanan kesehatan swasta ke dalam daftar tersebut.
Orang-orang diberi waktu hingga 15 Desember mendatang untuk mendapatkan dua dosis vaksin dan menunjukkan bukti agar mereka tidak hanya bisa melanjutkan pekerjaan, juga kehidupan pribadi mereka seperti biasa.
"Mereka tidak akan bisa pergi ke manapun untuk hiburan apapun, bagi yang belum memiliki sertifikat. Mereka akan memiliki kehidupan yang sangat, sangat kesepian," kata Dr Perry.
Baca Juga: AS Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Bayi, Urgensinya Dipertanyakan
Ini menunjukkan bahwa bukti seseorang telah divaksinasi secara lengkap akan diperlukan untuk pergi ke sebagian besar tempat di negara itu.
Denda sebesar 1.378 dolar Australia pun telah diumumkan untuk penduduk Queensland yang diyakini telah melanggar perintah terkait pandemi.
Sementara itu, sektor bisnis telah disarankan untuk melaporkan ke polisi jika ada dugaan pelanggaran yang dilakukan karyawannya.
"Pub dan klub harus mencari tahu apakah pengunjungnya telah divaksinasi, sebelum mengizinkan mereka masuk. Jika tidak, bisnis mereka akan bangkrut," kata Dr Perry.
Perlu diketahui, Australia yang telah mencatat sekitar 188.000 kasus Covid-19 dari 252 juta kasus di seluruh dunia, memiliki beberapa aturan pembatasan terberat di dunia, terkait virus ini.
Warganya telah mengalami beberapa sistem penguncian (lockdown) terlama dan paling ketat, serta mandat vaksin di area tertentu.
Namun terlepas dari itu perlu dipahami bahwa manfaat yang didapat dari mengikuti vaksinasi Covid-19 memang sudah tidak diragukan lagi untuk kesehatan.
Diketahui orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 akan memiliki risiko yang lebih rendah terkena atau mengalami keparahan jika sampai terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari nhs.uk (30/3/2021), artikel "Why Vaccination Is Safe and Important" menyebutkan bahwa hal ini dikarenakan vaksin akan melatih sistem kekebalan tubuh dan melahirkan antibodi sehingga tahu cara melawan suatu infeksi penyakit, termasuk Covid-19.(*)
Baca Juga: Laporan Terbaru CDC, Ada 5 Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi Setelah Vaksin Covid-19