Find Us On Social Media :

Bukan Untuk Dicontoh Semua Ibu Se-Indonesia, Ini 7 Kesalahan Ibu Baru Melahirkan

Menjadi ibu baru yang sukses, jangan biarkan ibu melakukan 7 hal berikut ini.

GridHEALTH.id - Menjadi ibu baru gampang-gampang susah, banyak gampangnya sedikit susahnya.

Tapi jika itu berlaku bagi ibu yang mau belajar, dan tak mau mencontoh kesalahan para ibu lainnya yang baru melahirkan.

Nah, maka dari itulah dalam kesempatan ini GridHEALTH.id menyajikan artikel mengenai hal yang baiknya tidak diulangi dan ditiru ibu baru baru melahirkan.

Kenapa, sebab kebiasaan ibu baru melahirkan berikut ini dijamin bisa merugikan dan menyengsarakan diri sendiri.

Mau bukti? Berikut adalah 7 kesalahan ibu baru yang sering dilakukan, sedihnya ibu tidak sadar bahwa itu salah:

Baca Juga: Pengobatan Alami Penyakit Kulit Kudis dengan Minyak Pohon Teh

1. Melakukan nasihat, padahal bertolak belakang dengan apa yang diyakini

Saat menjadi ibu baru, banyak ibu akan mendapat aneka wejangan nasihat seputar merawat anak yang terkadang tidak masuk di akal.

Perasaan tidak enak dan takut terhadap seseorang lah yang sering membuat para ibu tetap mencoba melakukan aneka saran tersebut.

Walhasil itu akan menyiksa diri ibu sendiri. Karenanya untuk anak jangan coba-coba, ikuti saran yang benar sesuai dengan rekomendasi yang terpercaya di bidang medis.

Jadi kalaupun disarankan tali pusat bayi dikasih koin, jangan lakukan. Atau jika anak diminta dibedong lontong, jangan lakukan.

2. Menjadi petapa di rumah dan di kamar.

Kesibukan merawat bayi terkadang membuat ibu lebih lusuh, terisolasi, kelelahan, dan stres.

Tahu kah, ibu dan bayi juga butuh angin dan udara segar.

Jadi ayo mandi, dandan, dan lakukan jalan-jalan didekat-dekat rumag atau di pekarangan rumah bersama bayi.

Baca Juga: 3 Komplikasi Penyakit Mata Akibat Diabetes yang Perlu Diwaspadai

3. Merasa Supermom, Bisa Melakukan Segalanya Sendiri

Faktanya hanya sepertiga perempuan yang tetap menyusui selama yang mereka awal rencanakan.

Ini terjadi karena faktanya menyusui ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan.

Jika ibu mengalami masalah seputar menyusui, bisa segera menanyakannya pada dokter, teman atau keluarga yang sudah berpengalaman.

Mendapatkan akar masalah akan menjauhkan ibu dari frustasi, dan semakin cepat diperbaiki, semakin cepat pula tingkat kesusksesan.

4. Tidak fokus pada penyembuhan.

Menjaga kesehatan bayi memang penting dan tanggung jawab ibu. Tapi jangan lupa, kesehatan ibu pun sangat penting.

Apalagi sebagai ibu baru yang baru melahirkan, perlu memulihkan diri dari proses persalinan.

Baca Juga: Daripada Nyesel Bela-belain Budaya Pagi Hari Sejuta Umat Ini, Mulai Besok Stop, Berat Badan Cepat Naik dan Maunya Makan Melulu

Jika mengalami komplikasi persalinan atau operasi ceasar, pemulihan akan membutuhkan waktu lebih lama.

Jadi ingat, ibu baru melahirkan perlu membutuhkan istirahat ekstra, minuman banyak air, mengonsumsi makanan bernutrisi yang kaya serat, dan kasih sayang dari pasangan.

5. Membandingkan si kecil.

Anak sahabat sudah bisa merangkak dan menjelajah, sedang anak kita masih mencari cara untuk membalikan tubuhnya.

Tenang! Setiap anak memiliki kecepatan perkembangannya sendiri-sendiri.

Selama dokter anak mengatakan pertumbuhan anak kita normal, tidak perlu ada yang dicemaskan.

Baca Juga: Obat Alami Daun Bawang, Ternyata Ini 4 Khasiatnya Untuk Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui

6. Supermom Itu Hanya Fiksi

Kadang para ibu ingin terlihat hebat dengan mengerjakan semuanya sendiri, tapi jika mulai kuwalahan dan butuh waktu untuk diri sendiri, jangan segan-segan untuk meminta bantuan dari orang lain.

Sebab pada dasarnya, ibu hanya punya dua tangan yang tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan secara bersama.

7. Stres pada semua hal.

Menjadi ibu baru terkadang membuat ibu menjadi paranoid terhadap semua hal yang berkaitan dengan bayi, mulai hal besar hingga hal yang remeh temeh. 

Selain masalah keamanan dan kesehatan, sebenarnya masalah yang lain hanya akan membuat ibu  stres saja.

Dengan perjalanan waktu, ibu pun akan mengerti skala prioritas tentang hal-hal yang patut dikhawatirkan.(*)

Baca Juga: Kapan Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Terealisasi? Jika Syarat Ini Terpenuhi