Find Us On Social Media :

Ada Sinyal Kenaikan Covid-19 di Jawa Bali Jelang Nataru, Tetap Disiplin Prokes

Banyak yang belum Vaksin Covid-19 abai pencegahan Covid-19.

GridHEALTH.id - Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sinyal kenaikan Covid-19 di Jawa Bali dikabarkan sudah muncul.

Hal itu disampaikan langsung Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Heri Trianto, di Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (17/11/2021).

Menurutnya di beberapa wilayah Indonesia sudah ada sinyal kenaikan kasus Covid-19, terutama di wilayah Jawa-Bali.

Heri mengatakan, yang memang harus diperhatikan saat ini adalah kewaspadaan karena Covid-19 masih ada.

“Ada beberapa kenaikan yang secara mikro kita cek seperti di Jawa-Bali ada kenaikan kasus. Di Jawa Tengah ada 14 kab/kota, di Jawa Timur ada 12 kab/kota, Jawa Barat 8 kab/kota, kemudian Yogyakarta, Bali, Banten ada 1 kab/kota,” ujarnya.

Baca Juga: Pfizer Berjanji Membebaskan Royalti Paxlovid Selama Covid-19 Dinyatakan Sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat oleh WHO

Hal tersebut yang kemudian menjadi bahan refleksi bagi Satgas Covid-19 di daerah untuk memantau lebih detail penyebab dan memastikan ini agar tidak terjadi ledakan kasus.

Apalagi saat ini mobilitas masyarakat Indonesia sudah kembali ke sebelum kondisi PPKM.

Dengan demikian, Heri mengatakan, nanti tetap akan ada pengetatan jelang Nataru.

Apabila akan melakukan perjalanan, sebaiknya dilakukan secara sporadis agar mudah dikendalikan.

“Kita gak boleh jumawa, gak boleh euforia, pakai masker tetap dilakukan, kemudian harus cepat-cepat dilakukan vaksin. Selain itu, jangan pernah merasa sudah aman sebelum dinyatakan WHO pandemi ini selesai karena semua kemungkina masih bisa terjadi,” tuturnya.

Baca Juga: Luar Pulau Jawa Paling Berisiko Jika Gelombang 3 Covid-19 Melanda Indonesia

Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.

Dijelaskan di laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

 

Baca Juga: Arek Malang Temukan Kandidat Vaksin Covid-19 yang Kompatibel dengan Indonesia, Protein Based Bisa Dikeringkan