GridHEALTH.id - Pfizer tidak memungut royalti atas penjualan di negara-negara berpenghasilan rendah dan mengatakan akan membebaskan royalti di semua negara yang termasuk dalam perjanjian selama Covid-19 masih dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat oleh WHO.
Pada awal November, Pfizer mengatakan uji klinis menunjukkan bahwa Paxlovid mengurangi risiko perawatan di rumah sakit atau kematian sebesar 89% pada pasien dewasa berisiko tinggi.
Perusahaan obat asal AS ini telah menandatangani kesepakatan yang memungkinkan obat eksperimental Covid-19 buatannya diproduksi dan dijual di 95 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kesepakatan dengan Medicines Patent Pool, organisasi nirlaba yang disokong oleh PBB, dapat membuat pengobatan itu tersedia bagi 53% populasi dunia.
Namun kesepakatan tersebut tidak melibatkan beberapa negara yang mengalami wabah Covid-19 parah, salah satunya Brasil.
Pfizer mengatakan bahwa obat antivirus Paxlovid, yang berbentuk pil, dapat mengurangi risiko penyakit parah pada orang dewasa yang rentan.
Baca Juga: Pil Covid-19 Paxvloid Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harga Mirip Pil Molnupiravir Merck
Dalam sebuah pernyataan pers pada Selasa (16/11/2021), Pfizer mengatakan perjanjian ini akan memungkinkan produsen obat lokal untuk memproduksi pil dengan tujuan memfasilitasi akses yang lebih besar ke populasi global.
Source | : | Kompas.com,Associated Press,BBC News Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar