GridHEALTH.id - Setiap bulan, seorang wanita mengalami menstruasi atau haid.
Itu merupakan hal yang normal dan menandakan bahwa organ reproduksi wanita, dalam keadaan yang sehat.
Meski sudah menjadi rutinitas bulanan, tapi seorang wanita memiliki kemungkinan mengalami masalah menstruasi selama usia subur.
Baca Juga: Benarkah Covid-19 Menyebabkan Siklus Menstruasi Bermasalah? Ini Kata Dokter
Masalah menstruasi atau yang dikenal dengan gangguan haid adalah perubahan yang terjadi pada pola pendarahan datang bulan.
Masalah menstruasi ini sangat beragam dan membuat wanita merasa tidak nyaman sebelum serta saat sedang haid.
Baca Juga: Siklus Haid yang Tidak Teratur Ganggu Kesuburan, Wanita Harus Waspada
Misalnya saja, gejala premenstrual syndrome (PMS) yang biasa terjadi dua atau satu minggu sebelum hari pertama menstruasi.
Masalah menstruasi tersebut, membuat seorang wanita lebih emosional dan merasakan nyeri di tubuhnya.
Selain itu, terdapat juga masalah menstruasi lain seperti volume darah haid yang terlalu banyak atau sedikit, siklus menstruasi yang berkepanjangan, hingga tidak haid sama sekali.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W. dari RSIA Bunda Jakarta menjelaskan, bahwa volume darah haid normalnya 30-40 CC per hari. Jika lebih dari itu, maka bisa disebut sebagai masalah menstruasi menorrhagia.
Dalam liputan khusus GridHEALTH, Rabu (10/11/2021), dia juga menjelaskan lebih lanjut mengenai siklus haid seorang wanita.
“Siklus haid normalnya yang teratur 21 sampai 35 hari, dengan rata-rata wanita itu siklusnya 28 hari. Haid biasanya (berlangsung) 2 sampai 7 hari,” kata dokter Gorga.
“Nah kalau ada terjadi di luar dari yang normal ini, itu kita katakan sebagai gangguan haid atau gangguan menstruasi,” jelasnya.
Baca Juga: Darah Menstruasi Banyak, Kenali Penyebab Gangguan Haid Menorrhagia
Dokter Gorga menjelaskan, bahwa masalah menstruasi yang dialami oleh wanita itu sangat beragam penyebabnya.
Selain gangguan hormonal dan stres berlebih, wanita dengan berat badan yang berlebih atau kurang, berisiko mengalami masalah menstruasi.
Baca Juga: Ada Gumpalan Darah saat Haid, Apakah Berbahaya? Ini Kata Dokter
“Selain dari gangguan hormonal atau hormonal imbalance, (gangguan haid) bisa juga terjadi karena adanya obesitas, penambahan berat badan yang terlalu ekstrem atau berat badannya terlalu rendah,” kata dokter Gorga.
Dia menjelaskan, obesitas memiliki keterkaitan dengan gangguan hormonal dan Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik, yang bisa menyebabkan haid terganggu.
Baca Juga: Usia Seorang Wanita Jadi Salah Satu Faktor Risiko Masalah Menstruasi
“Berat badan yang berlebihan bisa memicu hormonal imbalance ataupun munculnya PCOS, jadi sel telurnya kecil-kecil. Jadi dengan hormonal yang ada dalam tubuh, sel telur membesarnya lama, sehingga siklus (menstruasi) jadi panjang bahkan kadang-kadang tidak haid, karena tidak ada sel telur yang bisa dibuahi,” pungkas dokter Gorga.
Untuk mengatasinya, wanita harus melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga.