GridHEALTH.id - Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter.
Daun kecubung berwarna hijau berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan.
Ujung dan pangkal daun meruncing dan pertulangannya menyirip.
Bunganya tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung. Panjang bunga lebih kurang 12-18 cm, bergerigi 5-6 dan pendek 3-5 cm. Tangkai bunga sekitar 1-3 cm, kelopak bunga bertajuk 5 dengan tajuk runcing.
Tabung mahkota berbentuk corong, rusuk kuat, dan tepian bertajuk 5, tajuk di mahkotai oleh suatu runcingan. Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan sebagai bingkai berambut mengecil ke bawah. Bunganya mekar di malam hari, membuka menjelang matahari tenggelam dan menutup sore berikutnya.
Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Pengguna Behel
Kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol yang terdapat di dalam biji, bunga, dan daunnya.
Dilihat dari kandungan kimianya, daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati. Insektisida merupakan salah satu bahan kimia paling popular yang digunakan dalam pengendalian hama, termasuk nyamuk Aedes aegypti L, penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kecubung Tanaman Obat
Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.
Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi.
Baca Juga: Mirip, LADA Sering Dikira Diabetes Tipe 2, Padahal Ini Gejala Khasnya
Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual.
Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.
Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid.
Baca Juga: Tanpa Obat, Begini Cara Mengatasi Nyeri Pinggang Secara Alami di Rumah
Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.
Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik.
Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.
Kecubung pun bisa dimanfaatkan menjadi obat Antiasmatik, Antitusif, Antirematik, Penghilang rasa nyeri, Afrodisiak, Pemati rasa
Kecubung Memberikan Efek Mabuk
Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Akan Dilakukan Setiap Tahun, Tapi Berbayar?
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikhsan Guswenrivo Ph.D., mengatakan bahwa kecubung atau Datura sp memiliki efek halusinasi jika dikonsumsi.
"Bisa meninbulkan efek halusinasi terhadap manusia karena memiliki zat aktif yang mampu menimbulkan efek tersebut," ujar Ikhsan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/5/2021).
Zat aktif yang Ikhsan maksud, meliputi: 0,3 - 0,4 Alkaloid (sekitar 85 persen skolopamin dan 15 persen hyosciamin) Hycoscin Atropin Kandungan zat ini juga dipengaruhi oleh spesies kecubung, lokasi tumbuh dan musim.
Baca Juga: Cukup Pakai Jempol Tangan Untuk Mendeteksi Madu Asli atau Palsu
"Kecubung jika dikonsumsi secara langsung akan memberikan efek mabuk bahkan sampai keracunan. Hal ini disebabkan oleh kandungan dari zat atropin dan skolopamin," jelas Ikhsan.
Penting diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi.
Menurut Endah Lasmadiwati, dilansir dari Kompas.com (21/10/2010), ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung.
Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.
Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata.
Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.(*)
Baca Juga: Cara Hilangkan Bau Badan dan Bau Ketiak dengan Obat Alami Daun Sirih