Selain itu, melansir Sonora (23/11/2021), para peneliti telah menyarankan bahwa sebagian besar pengobatan ini benar-benar dapat memengaruhi jumlah sperma dengan beberapa cara.
* Berolahraga dan tidur yang cukup
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan dan olahraga di antara orang-orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan peningkatan atau peningkatan jumlah sperma.
Namun, ilmu yang menghubungkan indeks massa tubuh (BMI) yang sehat dengan jumlah sperma yang sehat masih lemah.
Berdasarkan penelitian 2017, manfaat melakukan program latihan aerobik 16 minggu setidaknya tiga sesi 50 menit per minggu dapat meningkatkan jumlah sperma.
Dalam studi tersebut, olahraga teratur meningkatkan jumlah dan motilitas sperma pada 45 pria dengan obesitas dan gaya hidup kurang gerak.
* Berhenti merokok
Sebuah meta-analisis 2016 yang meninjau hasil lebih dari 20 penelitian dengan total hampir 6.000 peserta menemukan fakta, merokok secara konsisten dapat mengurangi jumlah sperma.
Orang yang merokok dalam jumlah sedang atau berat memiliki kualitas sperma yang lebih rendah daripada orang yang merokok lebih sedikit.
* Hindari alkohol dan penggunaan narkoba
Baca Juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 di Indonesia Sebenarnya Bisa Sampai 16 Juta