Pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga mengambil pendekatan yang sangat hati-hati.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus yang kemudian menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur.
Pendekatan yang hati-hati juga dimaksudkan untuk memberi waktu agar dapat mencapai tingkat vaksinasi masyarakat yang lebih tinggi.
Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis 1 mencapai 80 % dan vaksinasi dosis 2 mencapai 60 % pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Ilmuwan Khawatirkan Varian Baru Covid-19, Ditemukan Pertama Kali di Bostwana
"Kita perlu catat sekarang sudah sekitar 126 hari dan Covid-19 betul-betul terkendali. Namun ini belum selesai. Kita harus hati-hati dan disiplin untuk terus mempertahankan posisi sekarang ini," kata Luhut.
Ia menambahkan, terkendalinya kasus Covid-19 dan pembukaan ekonomi yang dilakukan secara bertahap mampu menahan perlambatan ekonomi pada kuartal III 2021.
Meski melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II sebesar 7,1 %, tetapi realisasi kuartal III sebesar 3,5 % lebih tinggi dari perkiraan awal sebelum PPKM diterapkan.
Penurunan yang terjadi pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan juga lebih rendah dibandingkan kala periode PSBB.
Baca Juga: Perlukah Tes Antibodi Sebelum Mendapat Suntikan Booster Covid-19?