"Kami membuat rencana, melihat melalui skenario masa depan tentang seberapa banyak lagi virus ini akan berubah dalam hal penularan atau jika akan ada potensi pelarian kekebalan di masa depan, yang akan membuat beberapa tindakan pencegahan kami kurang efektif," katanya.
WHO telah lama menekankan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini terutama ditujukan untuk mengurangi risiko penyakit parah, rawat inap, dan kematian, daripada penularan.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan bahwa sementara perlindungan vaksin terhadap infeksi tidak setinggi Delta dengan varian yang telah diambil alih.
Tingkat pencegahan yang diberikan vaksin terhadap penyakit parah masih di atas 80 % dalam sebagian besar kasus.(*)
Baca Juga: Ilmuwan Khawatirkan Varian Baru Covid-19, Ditemukan Pertama Kali di Bostwana