Kedua tipe diabetes, baik tipe 1 dan tipe 2, memiliki kaitan erat dengan risiko berhentinya dan tidak haid seorang wanita. Siklus menstruasi yang tidak teratur, membuat masa ovulasi atau pelepasan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi, tidak bisa diprediksi.
Perempuan penyandang diabetes juga berisiko mengalami menopause dini atau premature menopause. Ini adalah kondisi ketika siklus menstruasi berakhir di bawah usia 40 tahun.
Padahal, menopause biasanya dialami oleh perempuan berusia 45 tahun ke atas hingga 55 tahun.
Menopause dini juga dikaitkan dengan kondisi autoimun lain, seperti penyakit Addison dan tiroiditis Hashimoto, serta hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif).
Baca Juga: Ini Tanda-tanda Menopause Dini, Salah Satunya Seluruh Tubuh Nyeri
Siklus menstruasi yang sudah berakhir, tentunya menyebabkan perempuan penyadang diabetes sulit untuk memiliki anak. Pasalnya, tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi.
4. Kanker endometrium (kanker rahim)
Kanker endometrium, lebih sering terjadi pada wanita penyandang diabetes tipe 2 dan PCOS, dapat menyebabkan infertilitas jika kanker tidak didiagnosis dan diobati pada tahap yang cukup dini.(*)
Baca Juga: Diabetes Ibu Dari Segala Penyakit, Ini 9 Komplikasi Yang Bisa Ditimbulkan