GridHEALTH.id - Omicron, Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan dalam beberapa waktu terakhir memang menghebohkan masyarakat di dunia.
Diketahui varian Omicron telah diklasifikasikan sebagai "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berarti lebih menular, lebih ganas atau lebih bisa menghindari tindakan pencegahan seperti vaksin dan pengobatan.
Lebih lanjut, seberapa bahaya varian Omicron ini pun sempat dipaparkan oleh Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.
Menurutnya alasan varian Omicron patut diwaspadai adalah karena kemampuan penularannya yang cepat.
"Dan dalam konteks Omicron, dalam 3 minggu dia bisa membuat satu wilayah yang test positivity rate-nya dari 1 % menjadi 30 %, dan wilayah itu adalah Afrika Selatan," kata Dicky dilansir dari Kompas.com (28/11/2021).
Selain itu, varian Omicron juga menjadi varian yang dominan di Afrika Selatan hanya dalam waktu singkat, menggeser posisi dari varian Delta yang sebelumnya mendominasi.
"Dalam waktu kurang dari 2 minggu, dia (Omicron) sudah bisa menjadi dominan, 75 % mendominasi. Bahkan, diperkirakan akhir November ini jadi 100 % di Afrika Selatan," kata Dicky.
"Ini sesuatu yang luar biasa, di tengah tadinya dominasi Delta. Jadi kalau ada varian yang bisa mendominasi satu wilayah dan mengalahkan Delta, berarti varian ini lebih serius dalam artian infeksiusnya," imbuhnya.