Find Us On Social Media :

Testing dan Vaksinasi Ditingkatkan Kunci Indonesia Mampu Hadapi Varian Omicron

Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Testing dan vaksinasi di Indoensia masih rendah, rawan varian Omicron.

Situasi tersebut, kata Dicky harus membuat setiap orang meningkatkan kewaspadaannya.

Bahwa varian Delta saja belum selesai, terlebih saat ini sudah muncul varian baru yang disebut varian omicron.

Pemerintah Indonesia tentunya masih perlu melakukan perbaikan untuk mengantisipasi kerawanan ini.

"Upaya dilakukan masih ada PR yang diselesaikan. Antara lain bahwa bicara cakupan testing, belumlah merata kemampuannya," kata Dicky lagi

Baca Juga: Rekomendasi Vaksin Untuk Omicron, Syarat Mendapatkannya di Indonesia Penerima Harus Diukur Dahulu Imunitasnya

Terutama testing yang berada di luar pulau Jawa.

Selain itu cakupan vaksinasi memang betul telah mencapai sudah 40 %, sesuai yang ditargetkan WHO.

Bahkan satu bulan lebih sebelum itu ditetapkan, target itu telah tercapai di akhir tahun ini.

Tapi Dicky mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 masih terkonsentrasi di Jawa-Bali.

"Bahkan kalau kita lihat papua, cakupan vaksinasi dua dosis saja masih jauh di bawah 50 %. Itu artinya ini hal yang sangat riskan dan menjadikan kita dalam posisi rawan," paparnya lagi.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Umumkan Hanya Mereka yang Dapat Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson and Johnson Boleh Langsung Beribadah Umrah