Find Us On Social Media :

Testing dan Vaksinasi Ditingkatkan Kunci Indonesia Mampu Hadapi Varian Omicron

Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Testing dan vaksinasi di Indoensia masih rendah, rawan varian Omicron.

GridHEALTH.id - Dalam beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 di Indonesia memang cenderung melandai.

Akan tetapi menurut Ahli Epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, Indonesia masih rawan Covid-19.

Dalam artian, sampai saat ini Indonesia belum sepenuhnya lepas dari pandemi.

Menurut Dicky, melandainya kasus Covid-19 buah kerja bersama yang tidak mudah dan melalui banyak pengorbanan.

Banyak pengorbanan, sebagian masyarakat Indonesia gugur dalam proses menghadapi gelombang kedua.

"Situasi yang mebuat kita semua menjadi kehilangan beberapa sebagian saudara kita," ungkapnya dilansir dari tribunnews (1/12/2021).

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 2021: Pandemi Covid-19 Berkontribusi Pada Peningkatan Infeksi HIV, 300 Ribu Anak Terinfeksi Setiap Tahun

Situasi tersebut, kata Dicky harus membuat setiap orang meningkatkan kewaspadaannya.

Bahwa varian Delta saja belum selesai, terlebih saat ini sudah muncul varian baru yang disebut varian omicron.

Pemerintah Indonesia tentunya masih perlu melakukan perbaikan untuk mengantisipasi kerawanan ini.

"Upaya dilakukan masih ada PR yang diselesaikan. Antara lain bahwa bicara cakupan testing, belumlah merata kemampuannya," kata Dicky lagi

Baca Juga: Rekomendasi Vaksin Untuk Omicron, Syarat Mendapatkannya di Indonesia Penerima Harus Diukur Dahulu Imunitasnya

Terutama testing yang berada di luar pulau Jawa.

Selain itu cakupan vaksinasi memang betul telah mencapai sudah 40 %, sesuai yang ditargetkan WHO.

Bahkan satu bulan lebih sebelum itu ditetapkan, target itu telah tercapai di akhir tahun ini.

Tapi Dicky mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 masih terkonsentrasi di Jawa-Bali.

"Bahkan kalau kita lihat papua, cakupan vaksinasi dua dosis saja masih jauh di bawah 50 %. Itu artinya ini hal yang sangat riskan dan menjadikan kita dalam posisi rawan," paparnya lagi.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Umumkan Hanya Mereka yang Dapat Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson and Johnson Boleh Langsung Beribadah Umrah

Potensi gelombang ketiga dan ancaman varian baru, dipengaruhi seberapa banyak jumlah peduduk terlindungi secara imunitas. Terutama bagi mereka yang belum divaksinasi.

Karenanya bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 baiknya segera vaksinasi.

Penting untuk dipahami bahwa vaksinasi Covid-19 saat ini memang sangat penting.

Dimana penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut selain mencegah penularan semakin luas, juga bisa meminimalisir keparahan dari infeksi virus corona.

Dikutip dari nhs.uk (30/3/2021), artikel "Why Vaccination Is Safe and Important" menyebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Itu artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga dampak infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)

Baca Juga: Pfizer Gerak Cepat Buat Vaksin Covid-19 Khusus untuk Lawan Varian Omicron